Berbicara mengenai sukses maka erat kaitannya dengan sebuah pencapaian seseorang. Setiap orang memiliki definisi yang berbeda-beda dalam menerjemahkan makna sukses. Tinggal bagaimana persepsi dari masing-masing individu dalam menerjemahkan peristiwa yang dialami dan menyimpulkan apakah hal tersebut dimaknai sebagai sebuah kesuksesan atau tidak. Masalahnya, sering kali yang menjadi tolak ukur dari suatu kesuksesan adalah dinilai dari kekayaan, jabatan, karir, dan status sosial.
Jika di dalam kehidupan seseorang sukses didefiniskan dengan beraneka ragam serta terdiri dari elemen yang berbeda-beda, maka yang menjadi pertanyaan penting adalah “Apakah yang menjadi sukses terbesar dalam hidupmu?” Dapat kuliah di kampus ternama?Lulus dengan IPK cum laude? Melanjutkan studi ke luar negeri? Memiliki karir yang bagus? Mendapatkan penghasilan yang tinggi ? Dapat membangun bisnis? Atau yang mana? Lagi-lagi suatu hal yang sangat subjektif.
Saya jadi teringat untaian kalimat indah dengan sabda Nabi Muhammad shollallahu „alaihi wa sallam yang mengatakan,“Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”. Untaian kalimat tersebut telah menginspirasi saya dalam menemukan makna sukses yang sebenarnya. Ya, menurut saya sukses terbesar di dalam hidup seseorang adalah ketika dapat bermanfaat bagi orang lain. Dengan menjadikan kebermanfaatan sebagai suatu pondasi kesuksesan maka akan menambah kokoh kesuksesan itu sendiri. Sebaliknya, jika menafikkanya maka pondasi kesuksesan tersebut berpotensi rubuh sewaktu-waktu.
Saya Abdullah Haidar yang merupakan mahasiswa semester akhir telah merasakan betul hal ini. Ketika masih berada di semester aktif perkuliahan, menjadi mahasiswa yang telah menorehkan puluhan prestasi dalam bidang perlombaan akademik, adalah sebuah kesuksesan tersendiri bagi saya. Menjadi mahasiswa yang dikenal karena segudang prestasi dan telah mengharumkan nama kampus dikancah nasional maupun internasional merupakan sesuatu yang langkah bagi sebagian mahasiswa/i di kampusku. Namun pada saat itulah saya menyadari nilai sesungguhnya dari kesuksesan itu diuji. Seberapa bermanfaatkan saya dimata orang lain? Ataukah saya hanya mengejar ambisi demi memenuhi hasrat saya sendiri? Padahal menjadi mahasiswa merupakan suatu momentum yang tepat untuk melatih diri agar dapat bermanfaat bagi orang lain.
Sukses terbesar dalam hidup saya adalah ketika saya bisa bermanfaat bagi orang lain. Bahagia saya adalah ketika saya bersyukur atas kesuksesan yang diraih, dan hal tersebut dapat memberikan dampak positif bagi orang lain. Inilah buah dari hasil pemikiran, perenungan, dan pergulatan hati saya yang kemudian membuat saya tersadar untuk menjadi pribadi yang lebih berguna. Atas dasar kesadaran tersebutlah, akhirnya saya membentuk sebuah komunitas yang bernama “Tazkia Juara”
Tazkia Juara terbentuk dikarenakan juga pandemi yang berkepanjangan dimana para mahasiswa binggung untuk mendapatkan kegiatan-kegiatan positif oleh karena itu Tazkia Juara diresmikan pada 31 Mei 2021 yang merupakan suatu komunitas untuk memfasilitasi mahasiswa/i Institut Tazkia dalam meningkatkan softskill dan hardskill sebagai upaya untuk mencetak kader-kader juara sesuai bidang perlombaan yang mereka senangi. Hal tersebut sesuai dengan visi dari Tazkia juara yakni sebagai wadah meningkatkan soft skill dan hard skill untuk mahasiswa menuju indonesia emas 2045. Selanjutnya, Tazkia juara memiliki lima misi yakni : 1) Memfasilitasi mahasiswa untuk meningkatkan daya kritis, kreatif, inovatif; 2) Menumbuhkan dan mengembangkan pola pikir ilmiah di kalangan mahasiswa; 3) Meningkatkan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan sekitarnya yang dituangkan dalam tulis-menulis dan diaplikasikan dalam masyarakat; 4) Meningkatkan kontribusi mahasiswa dalam bidang perlombaan dan riset baik dalam skala lokal, regional, nasional maupun internasional; 5) Menjunjung tinggi nilai-nilai T.A.Z.K.I.A
Tazkia juara memiliki tiga divisi utama diantaranya adalah : 1) Divisi acara dan humas, 2) Mentor dan kordinator lomba; 3) dan Desain grafis. Ketiga divisi utama tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Sebagai contoh divisi humas bertugas untuk membuat acara webinar /seminar/talkshow, mencari pembicara baik di dalam maupun di luar kampus, membuat jadwal untuk upgrading dari para volunteer, dan menyebarkan informasi mengenai lomba-lomba.
Kegiatan Acara Untuk Umum
Selanjutnya adalah divisi lomba yang memiliki tugas dan kewajiban untuk memberikan pemahaman materi sesuai minat yang diambil, memberikan pelatihan sesuai mata lomba, mencari dan mempublikasikan mata lomba, diskusi dan menerima konsultasi mata lomba, serta menyebar link database juara. Divisi lomba sudah menorehkan 30 Achievement dari 10 orang Anggota divisi dan 5 orang non divisi dan 5 orang dari umum. Lomba- Lomba yang di ikuti adalah Business Plan Competition , Essay Business , Olimpiade Ekonomi Islam, Essay Ekonomi Islam, Desain Poster, StartUp Competition, Karya Tulis Ilmiah.
Event Lomba Dan Workhsop Kepenulisan Esai
Terakhir adalah divisi desain grafis yang memiliki tugas dan kewajiban untuk membuat poster disetiap acara, mengelola instagram, dan mengambil dokumentasi di setiap acara. Selain itu juga melakukan pelatihan desain (Corel Draw, Photoshop , Adobe Illustrator), Pelatihan editing video, kelas foto, manajemen konten media sosial dan copywriting.
Media sosial Instagram Tazkia Juara
Begitulah sedikit pemaparan mengenai profile Tazkia Juara. Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan bahwa untuk membangun sebuah komunitas tidaklah mudah dan membutuhkan perjuangan ekstra. Dengan segala keterbatasan yang ada, saya tetap akan berusaha untuk memperjuangkannya hingga komunitas ini dapat memberikan dampak positif yang lebih luas lagi. Selanjutnya, menurut saya bagian terpenting dari sebuah kesuksesan bukan hanya terletak pada hasil, melainkan bagaimana usaha seseorang tersebut dalam menjadikan kesuksesan tersebut bermanfaat. Dengan demikian, bagian yang saya anggap penting dari kesuksesan adalah terletak pada usaha saya untuk menjadikan kesuksesan yang telah diraih tersebut dapat dinikmati pula oleh sesama . Adapun masalah hasil atas usaha yang telah dilakukan, biarkan saja orang lain yang menilainya. Dengan menyadari hal tersebut, membuat saya semakin termotivasi untuk memperjuangkanya tanpa memikirkan bagaimana hasil diakhirnya. Saya berkeyakinan bahwa hasil terbaik lahir dari usaha yang terbaik dan biarkan waktu yang akan menjawabnya.
“ PERJALANAN HIDUP YANG INDAH ADALAH KETIKA KITA MAMPU BERBAGI, BUKAN MENIKMATI SENDIRI “
Kontributor Media Edukasi Indonesia :Abdullah Haidar- CEO Tazkia Juara
