Mager adalah istilah yang akhir-akhir ini populer di kalangan masyarakat Indonesia untuk menyebut seseorang yang terlalu malas untuk bergerak. Kondisi mager atau malas bergerak biasanya disebabkan karena fisik yang kurang fit, sakit, atau lelah.
Namun, tahukah kamu bahwa rasa malas juga bisa karena aktivitas tertentu dengan porsi yang berlebihan atau tidak mencukupi. Jika kamu sering merasa mengantuk akibat beberapa aktivitas ini, saatnya untuk menghentikannya. Bukankah itu benar?
Menonton adalah kegiatan santai yang bisa dilakukan setelah seharian bekerja. Akibatnya, televisi bukan lagi barang istimewa yang langka bagi masyarakat hampir di seluruh dunia, tetapi sudah menjadi kebutuhan hidup. Namun, menonton TV secara berlebihan selama berjam-jam di depan televisi juga tidak sehat.
Menurut temuan penelitian yang diterbitkan dalam laporan Universitas Glasgow 2020 berjudul “Memahami Seberapa Banyak TV Terlalu Banyak: Analisis Non-Linear Asosiasi Antara Waktu Menonton Televisi dan Hasil Kesehatan yang Merugikan,” menonton TV selama lebih dari 2 jam per hari berbahaya bagi kesehatan fisik seseorang.
Duduk di depan televisi selama beberapa jam menikmati acara hiburan dapat menyebabkan kecanduan sampai pada titik di mana seseorang tidak lagi produktif. Pada titik ini, individu menjadi malas karena dapat menyebabkan ketidakdisiplinan, gagal memenuhi tenggat waktu, gagal mengisi aktivitas sehari-hari dengan aktivitas yang bermanfaat, dan membuat seseorang memutuskan untuk tidak melakukan apapun kecuali menonton TV.
Individu dengan kondisi ini tidak memiliki korteks premotor yang aktif, meskipun faktanya bagian otak ini penting dalam membuat keputusan dan merencanakan gerakan. Dengan kata lain, ketika korteks premotor tidak aktif, otak manusia melampaui dan memaksa individu untuk membuat keputusan dan melaksanakannya.
Ponsel memiliki efek yang sama dengan televisi. Karena televisi dan telepon seluler, serta perangkat internet, memiliki fitur yang hampir identik, keduanya telah berkembang menjadi perangkat yang memenuhi berbagai kebutuhan manusia sekaligus memberikan hiburan melalui media sosial dan aplikasi lainnya.
Penggunaan ponsel secara berlebihan memiliki dampak negatif yang sama dengan penggunaan televisi yang berlebihan, yang mengakibatkan kecanduan.
Menurut Los Angeles Times, penggunaan ponsel menghemat energi manusia karena hanya melalui aplikasi yang tersedia di dalamnya sehingga berbagai kebutuhan manusia dapat terpenuhi, seperti kebutuhan sehari-hari di rumah, kebutuhan pendidikan, dan kebutuhan kantor. Tidak mengherankan, manusia sangat bergantung pada ponsel.
Dengan kata lain, penggunaan ponsel dapat menggantikan aktivitas fisik manusia. Cukup dengan ponsel; Persahabatan yang dulunya membutuhkan aktivitas fisik untuk bertemu dan berkunjung kini tergantikan oleh Facebook. Bisa juga menggantikan aktivitas fisik keluar rumah untuk membeli koran untuk mendapatkan berita terbaru melalui aplikasi Twitter di ponsel.
Banyak orang yang sadar bahwa juga olahraga bermanfaat baik untuk kesehatan fisik maupun kulit. Namun, sedikit orang yang menyadari bahwa terlalu malas untuk berolahraga menyebabkan tubuh menjadi terlalu malas untuk bergerak. Menurut Healthline, beberapa menit olahraga dapat meningkatkan energi, memperbaiki suasana hati, mengurangi kecemasan, stres, depresi, dan segala hal lain yang membuat kamu tidak termotivasi. Dengan kata lain, bahkan olahraga singkat seperti bersepeda atau berjalan kaki dapat memerangi kemalasan.
Yuk, kunjungi laman Instagram dan Facebook Media Edukasi Indonesia untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta unik lainnya ya!
