Kita semua pasti pernah mengalami stres dari waktu ke waktu, dan ada banyak pemicunya. Masalah pekerjaan, sosial, keuangan, kesehatan, atau gaya hidup, atau kombinasi dari semuanya, dapat menyebabkan stres. Misalnya, menjadi orang tua, pindah rumah, memulai pekerjaan baru, atau mengambil tanggung jawab baru semuanya bisa menjadi pengalaman yang menambah beban pikiran.
Stres tidak menjadi masalah untuk waktu yang singkat, tetapi jika dibiarkan, itu dapat berdampak signifikan pada kehidupan dan kesejahteraan kamu. Namun, orang sering gagal mengenali bahwa mereka sedang mengalaminya, alih-alih melihat gejalanya sedini mungkin.
Menyadari bahwa kamu sedang tidak baik-baik saja akan memungkinkan kamu untuk mengatasi penyebab yang mendasarinya dan kembali ke diri kamu yang lebih sehat dan lebih bahagia. Simak beberapa tanda kamu sedang stres menurut NuffieldHealth:
Selalu merasa lelah
Img: pexels-min-an
Stres mempengaruhi tubuh kamu secara fisiologis dengan melepaskan hormon ke dalam aliran darah kamu yang meningkatkan detak jantung dan laju pernapasan kamu. Ketegangan konstan pada sistem kamu ini bisa melelahkan, membuat kamu lelah sepanjang waktu.
Dalam cruel twist, keadaan ini juga bisa membuat kamu tetap terjaga di malam hari. Stres telah terbukti mengaktifkan sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal di otak, yang mengatur tidur dan terjaga. Kamu mungkin mengalami kurang tidur dan mendapati diri kamu berulang kali membahas masalah yang sama di kepala kamu. Ini adalah otak kamu bekerja keras untuk menemukan solusi.
Sakit Kepala
Img: pexels-andrea-piacquadio
Sakit kepala yang tegang bisa jadi merupakan salah efeknya. Berlangsung selama setengah jam hingga beberapa jam, sakit kepala ini terasa seperti tekanan di kedua sisi kepala dan juga bisa disertai dengan leher dan bahu yang tegang. Jika kamu menderita sakit kepala ini secara teratur, sangat mungkin kamu menderita stres.
Rawan sakit
Img: pexels-andrea-piacquadio
Stres memiliki dampak signifikan pada kesehatan kita secara keseluruhan dengan menekan sistem kekebalan tubuh. Ini karena ketika kita stres, kita melepaskan kortisol ke dalam aliran darah kita, dan ketika kortisol dilepaskan, hormon pendukung kekebalan DHEA tidak dapat dilepaskan pada saat yang bersamaan, yang mengakibatkan sistem kekebalan melemah. Jadi, jika kamu sering masuk angin atau berjuang untuk menghilangkannya, itu bisa jadi karena sistem kekebalan tubuh yang lemah, yang bisa disebabkan oleh kelelahan secara mental atau yang lain seperti burnout.
Sering menangis
Img: pexels-emre-keshavarz
Respons emosional ini dapat menyebabkan air mata serta atau bukannya lekas marah pada beberapa orang. Namun, air mata lebih dari sekadar efek stres; mereka juga memiliki peran dalam membantu kamu dalam mengatasinya. Menangis menyebabkan pelepasan hormon penyebab stres berlebih seperti kortisol. Jadi merasa lebih baik setelah menangis bukanlah mitos; itu karena pelepasan hormon.
Yuk, kunjungi laman Instagram dan Facebook Media Edukasi Indonesia untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta unik lainnya ya!
