Account Receivable (AR) adalah istilah dalam akuntansi yang merujuk pada jumlah uang yang harus di terima oleh suatu perusahaan dari pelanggan atau klien atas barang atau jasa yang sudah di sediakan tetapi belum dibayar. AR adalah aset perusahaan yang mencerminkan piutang yang akan di terima dalam waktu tertentu. Untuk memahami lebih lanjut tentang Account Receivable, artikel ini akan membahas pengertiannya, manfaatnya, dan cara pencatatan yang tepat.
Pengertian Account Receivable
Account Receivable merupakan salah satu komponen penting dalam siklus keuangan perusahaan. Hal ini mencerminkan jumlah uang yang harus di terima oleh perusahaan dari pelanggan atau klien atas penjualan barang atau jasa. AR terbentuk ketika perusahaan memberikan barang atau jasa kepada pelanggan secara kredit, yang berarti pelanggan dapat membayar nanti sesuai dengan syarat yang di sepakati.
Manfaat Account Receivable
- Sumber Pendapatan
AR mencerminkan sumber pendapatan bagi perusahaan. Ini menunjukkan bahwa ada aliran kas yang akan masuk ke perusahaan dari penjualan yang sudah di lakukan.
- Meningkatkan Likuiditas
Meskipun barang atau jasa telah di sediakan, pembayaran belum di terima. Namun, AR tetap menjadi aset yang dapat di gunakan sebagai jaminan atau dapat di ubah menjadi uang tunai melalui berbagai cara seperti pembiayaan piutang atau penjualan piutang.
- Analisis Kinerja Keuangan
AR memberikan wawasan tentang bagaimana perusahaan mengelola piutangnya. Dengan menganalisis rasio AR terhadap penjualan, perusahaan dapat mengevaluasi keefektifan kebijakan kredit dan kemampuan perusahaan dalam mengelola piutangnya.
Bagaimana Cara Mencatatnya?
- Mencatat Penjualan
Pertama, Ketika perusahaan menjual barang atau jasa kepada pelanggan secara kredit, penjualan tersebut di catat dalam buku besar sebagai pendapatan dan AR sebagai piutang yang harus diterima.
- Pembaruan dan Pemeriksaan AR
Penting untuk secara teratur memperbarui AR untuk merefleksikan pembayaran yang di terima dari pelanggan atau penyesuaian lainnya. Ini dapat di lakukan melalui pencatatan pembayaran yang diterima atau penyesuaian yang di buat atas piutang yang macet.
- Penghapusan AR yang Tak Tertagih
Ketika piutang tidak dapat di pulihkan, perusahaan harus menghapusnya dari catatan AR. Ini bisa di lakukan melalui pencatatan kerugian piutang atau penyesuaian lainnya.
- Pelaporan Keuangan
AR harus di laporkan secara teratur dalam laporan keuangan perusahaan, seperti neraca, untuk memberikan gambaran yang akurat tentang posisi keuangan.
Dalam mengelola Account Receivable, penting untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki kebijakan yang jelas dalam memberikan kredit kepada pelanggan, serta sistem pengendalian yang efektif untuk memantau dan mengelola piutang. Dengan demikian, AR dapat menjadi aset yang berharga bagi perusahaan dan berkontribusi pada pertumbuhan dan keberlanjutan bisnisnya.