Mengalami gangguan atau penyakit mata tentu bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Namun, menggunakan sembarang obat sakit mata tanpa terlebih dahulu mengkonsultasikan jenis penyakit mata apa yang kamu derita bukanlah cara yang bijak untuk menangani keluhan yang muncul. Tindakan ini berpotensi memperparah masalah mata yang ada.
Berikut ini adalah beberapa jenis obat sakit mata yang umum, beserta fungsinya menurut Alodokter:
Air mata buatan
Tetes mata air mata buatan dapat melembabkan permukaan mata dan sering berfungsi untuk mengobati mata kering. Kondisi mata kering biasanya memiliki gejala seperti gatal pada mata, rasa tidak nyaman, perih, atau sensasi ada sesuatu yang tersangkut di mata.
Air mata buatan dapat berfungsi untuk mengobati mata merah dan iritasi mata selain untuk mengobati mata kering. Obat ini tersedia tanpa resep dokter. Namun, lebih baik kamu memiliki resep dokter untuk penanganan yang tepat.
Steroid tetes mata
Obat sakit mata yang mengandung steroid harus dengan resep dokter. Steroid mengurangi peradangan dengan menghambat atau menekan kerja sistem kekebalan tubuh.
Obat yang mengandung steroid biasanya berfungsi untuk mengobati peradangan, iritasi, nyeri, dan pembengkakan mata. Fluocinolone, prednisolone, dexamethasone, dan fluorometholone adalah contoh obat steroid yang biasa terdapat pada obat tetes mata.
Antibiotik
Infeksi mata bakterial dapat kamu kenali dengan munculnya gejala seperti mata merah, berair dan keluarnya nanah berwarna kuning atau hijau (belekan). Jika kamu memiliki gejala-gejala ini, kamu harus minum obat sakit mata yang mengandung antibiotik.
Antibiotik yang sering berguna untuk mengobati infeksi mata meliputi: chloramphenicol, gentamicin, tobramycin, ciprofloxacin, levoflxacin, bacitracin, neomycin, dan polymyxin.
Obat yang mengandung antibiotik hanya efektif membunuh bakteri; mereka tidak efektif dalam mengobati infeksi mata yang disebabkan oleh virus atau jamur. Kamu harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memilih antibiotik mata untuk mengobati infeksi bakteri pada mata.
Antihistamin
Obat pereda nyeri mata dengan kandungan antihistamin digunakan untuk mengobati mata gatal dan berair akibat alergi. Antihistamin bekerja dengan menghambat produksi histamin, zat alami yang menyebabkan gejala alergi. Ketifen dan klorfeniramin maleat adalah dua obat sakit mata antihistamin.
Obat yang mengandung antihistamin tidak baik untuk anak di bawah usia tiga tahun, penderita glaukoma, atau orang yang menggunakan obat tertentu, seperti benzalkonium klorida.
Beta blocker
Timolol dan obat sakit mata beta-blocking lainnya bekerja untuk mengurangi tekanan berlebih pada bola mata penyebabnya yaitu glaukoma atau tekanan darah tinggi (hipertensi okular). Obat ini hanya dapat kamu peroleh dengan resep dokter.
Carbonic anhydrase inhibitors
Glaukoma dapat membaik dengan obat sakit mata ini. Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi cairan di bola mata, sehingga tekanan di dalam bola mata menjadi berkurang.
Yuk, kunjungi laman Instagram dan Facebook Media Edukasi Indonesia untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta unik lainnya ya!