Tanda dan Bahaya Konsumsi Gula Berlebihan –Saat kamu mengonsumsi gula, tubuh kamu menghasilkan glukosa, yang juga kita kenal sebagai gula darah. Glukosa akan terbakar sebagai energi atau terolah dan tersimpan sebagai cadangan energi oleh tubuh.
Terlepas dari kenyataan bahwa gula dapat memberikan energi ekstra, kamu tetap harus membatasi asupan gula harian kamu. Kelebihan gula dalam tubuh sangat merugikan kesehatan.
Berikut tanda-tanda bahwa kamu konsumsi gula berlebihan (hellosehat):
Cepat lapar
Kelebihan fruktosa (gula buatan) dalam tubuh dapat mengganggu metabolisme dengan mematikan sistem kontrol nafsu makan kamu. Kondisi ini menyebabkan tubuh gagal merangsang produksi hormon insulin, yang mengatur kadar gula darah.
Ini menyebabkan peningkatan produksi hormon ghrelin, yang berkontribusi pada rasa lapar.
Cepat lelah
Studi tersebut menemukan bahwa satu jam setelah mengkonsumsi gula, partisipan merasa lelah dan kurang waspada.
Lonjakan kadar gula darah dan insulin juga dapat menyebabkan tingkat energi turun dan mempengaruhi tingkat energi secara keseluruhan
Suasana hati memburuk
Menurut sebuah penelitian yang terbit dalam Scientific Reports (2017), mengonsumsi gula tambahan dapat meningkatkan peradangan, memperburuk suasana hati, dan menyebabkan gejala depresi.
Risiko yang timbul karena konsumsi gula berlebihan:
Obesitas
Makanan tinggi gula, seiring waktu, mencegah otak mengenali kapan tubuh perlu berhenti makan.
Akibatnya, kamu terus-menerus lapar dan tidak tahu kapan kamu kenyang. Kamu makan terus-menerus untuk memuaskan rasa lapar kamu. Risiko obesitas meningkat dengan kebiasaan makan seperti itu.
Karies gigi
Orang yang sering mengkonsumsi camilan manis lebih mungkin mengalami karies gigi.
Karies gigi berkembang ketika bakteri di mulut mencerna sisa karbohidrat dari makanan yang kamu makan. Gula memberi makan bakteri di mulut kamu. Bakteri menghasilkan asam ketika mereka mencerna gula.
Asam bakteri di dalam mulut dapat mengikis email (lapisan terluar gigi), sehingga menimbulkan gigi berlubang (karies).
Penyakit jantung
Sebuah studi yang terbit di JAMA Internal Medicine (2014) melihat tren konsumsi gula tambahan dalam kalori harian dan hubungan antara konsumsi gula tambahan dan kematian akibat penyakit jantung.
Menurut temuan penelitian, seseorang yang kalori hariannya 17-21% dari gula tambahan memiliki 38% peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung.
Diabetes tipe 2
Konsumsi gula berlebih terkait dengan resistensi insulin, yang merupakan akar penyebab diabetes tipe 2. Kondisi ini terjadi ketika insulin gagal membantu sel-sel tubuh dalam mengubah gula darah menjadi energi. Kelelahan, sering buang air kecil, sulit berkonsentrasi, dan tekanan darah tinggi adalah gejala diabetes tipe 2.
Yuk, kunjungi laman Instagram dan Facebook Media Edukasi Indonesia untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta unik lainnya ya!