Tips Mengurangi Sorry Syndrome Dalam Kehidupan Sehari-Hari – Sorry syndrome adalah kondisi ketika seseorang terus merasa bersalah dan meminta maaf bahkan dalam situasi yang sebenarnya tidak memerlukan permintaan maaf dari kamu.
Bagi orang yang berhadapan dengan pengidap sorry syndrome akan kesulitan untuk memahami dan berinteraksi di kondisi ini. Oleh karena itu, penting untuk memahami tips-tips menghadapi pengidap sorry syndrome dari sudut pandang sendiri maupun orang lain.
Tips Mengurangi Sorry Syndrome Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Jika kamu merasakan kondisi mental seperti ini, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk perlahan mengurangi intensitasnya. Yuk, simak sampai habis!
Mengganti ‘maaf’ dengan ‘terima kasih’
Sebaiknya biasakan mengucapkan kata ‘terima kasih’. Dengan meminimalisir kata maaf, pola pikir juga dapat berubah dari penyesalan menjadi apresiasi. Selain itu, mengganti kata maaf juga akan membuat orang lain merasa senang karena kamu hargai. Contoh: daripada mengatakan “maaf ya menunggu lama” lebih baik “terima kasih sudah mau menunggu”.
Perhatikan situasi sebelum meminta maaf
Kamu harus menyadari bahwa tidak semua situasi perlu permintaan maaf, terlebih jika situasi tersebut di luar kendalimu. Sebelum merasa bersalah berlebihan, berikan waktu untuk menenangkan diri dan bernapas. Evaluasi dengan keadaan yang ada seperti bertanya “apakah aku perlu meminta maaf? Apa alasannya?”. Dengan begitu, lambat laun pikiran rasional akan mengurangi keinginan untuk meminta maaf.
Kenali pikiran negatif
Pengidap sorry syndrome ini pada dasarnya sering terjebak dalam pola pikir negatif yang diliputi rasa bersalah. Ketika telah terjebak dalam situasi ini, kenali pola pikir negatif dengan perlahan yang sedang berlangsung. Seiring berjalannya waktu hal ini akan merubah pikiran agar lebih rasional.
Tips Membantu Pengidap Sorry Syndrome dalam bersosialisasi
Terkadang para pengidap sindrom ini tidak dapat membedakan kejadian mereka harus minta maaf dengan tidak. Sebagai orang terdekat, kamu dapat mengingatkan mereka tentang posisi mereka bahwa tidak ada alasan untuk meminta maaf dalam situasi tersebut. Dengan cara yang tegas tapi lembut, kamu dapat mengingatkan mereka bahwa mereka tidak bersalah dan kamu sudah menerima keadaan. Sebab, inilah cara pengidap sindrom ini untuk meredakan gejolak emosional mereka, jadi usahakan untuk memberi empati, misalnya dengan berterima kasih dan memberi validasi.
Yuk, kunjungi laman Instagram dan Facebook Media Edukasi Indonesia untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta unik lainnya ya!