Apakah kamu memahami alat musik tradisional di Indonesia yang dulu dipelajari di bangku sekolah?
Ternyata ada beberapa alat musik tradisional yang umum di Indonesia. Ada empat alat musik tradisional Indonesia yang muncul di situs web Direktorat Sekolah Menengah Pertama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Berikut adalah diantaranya:
Angklung
Angklung adalah alat musik tradisional Indonesia yang terbuat dari bambu yang digoyang-goyangkan untuk menghasilkan suara.
Istilah “Angklung” berasal dari bahasa Sunda “angkleung-angkleungan”, yang mengacu pada gerakan pemain angklung dan suara “klung” yang timbul dari gerakan tersebut.
Angklung mendapatkan namanya dari kata “angka”, yang berarti nada, dan “lung” yang berarti pecah. Akibatnya, angklung mengacu pada nada yang rusak atau tidak lengkap.
Menggoyangkan angklung adalah cara memainkannya. Pada tahun 2011, UNESCO menetapkan seni angklung ini sebagai The Representative List of Humanity’s Intangible Cultural Heritage.
Gamelan
Gamelan adalah alat musik tradisional Indonesia. Ini adalah salah satu peninggalan penting dari Indonesia yang berusia 2.000 tahun yang berasal dari Jawa dan Bali.
Gamelan merupakan benda tradisional yang terdapat di seluruh Indonesia, khususnya di Jawa, Bali, Madura, dan Lombok. Istilah Jawa merujuk pada gamelan di Jawa Tengah pada masa lampau.
Masyarakat percaya bahwa jenis musik ini telah ada di Jawa sejak tahun 404 M. Relief Borobudur dan Prambanan yang baru-baru ini membuktikan hal ini. Bahkan hingga saat ini Gamelan masih berfungsi sebagai pelengkap beberapa acara penting seperti upacara adat.
Arbab
Arbab adalah alat musik yang berasal dari Simalungun, Sumatera Utara yang penggunaannya dengan cara dipetik. Cara kerjanya seperti memainkan biola dengan busur.
Arbab biasanya termasuk sebagai bagian dari ansambel musik kecil dengan tiga musisi lain bermain Husapi dan Odap. Arbab juga memiliki hubungan budaya dengan alat musik petik Persia.
Gordang Sambilan
Gordang Sambilan adalah alat musik gendang berukuran sembilan buah. Ini peninggalan tradisional dari Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara.
Perlu setidaknya empat orang untuk menghasilkan irama merdu dari alat berbahan dasar kayu ingul ini. Kesembilan gondang berukuran besar dan panjang bergradasi, mulai dari yang terbesar dan turun ke yang terkecil. Untuk menghasilkan suara, perlu tongkat kayu. Gordang Sambilan dapat kita dengar dalam berbagai upacara dan ritual adat.
Gordang sambilan juga berguna untuk musik hiburan pada hari-hari terakhir Ramadhan dan acara penting lainnya.
Yuk, kunjungi laman Instagram dan Facebook Media Edukasi Indonesia untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta unik lainnya ya!