Kecenderungan untuk duduk terlalu lama meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan penyakit kronis lainnya, termasuk depresi. Selanjutnya, sebuah studi baru dari San Diego State University, yang terbit di JAMA Network Open, menemukan bahwa mengurangi kecenderungan untuk duduk dan melakukan aktivitas sehari-hari dengan intensitas bergerak yang lebih ringan seperti pekerjaan rumah tangga dapat secara perlahan mengurangi risiko stroke.
Hooker dan rekan mengukur jumlah waktu responden yang tidak banyak bergerak serta durasi dan intensitas aktivitas fisik pada 7.600 orang dewasa berusia 45 tahun ke atas, dan kemudian membandingkan temuan ini dengan kejadian pada responden berusia tujuh tahun ke atas. Mereka menemukan bahwa orang yang tidak bergerak selama 13 jam atau lebih per hari memiliki 44 persen peningkatan risiko stroke.
Menurut situs web American Cancer Society, duduk terlalu lama dengan rentan waktu selama enam jam atau lebih per hari. Perilaku ini lama kelamaan dapat meningkatkan risiko kematian sebesar 19 persen lebih tinggi daripada dengan penyebab lainnya.
Menurut Healthline, salah satu risiko duduk berlebihan adalah melemahnya otot kaki. Ini karena duduk menyebabkan tubuh bertumpu hanya pada otot-otot tubuh bagian bawah. Semakin lama, kondisi ini dapat menyebabkan atrofi atau melemahnya otot-otot kaki karena jarang berfungsi. Tanpa otot kaki yang kuat, tubuh akan lebih rentan mengalami cedera. Mengutip dari WebMD, berikut beberapa bahaya duduk terlalu lama:
Penyakit jantung
Para peneliti melakukan penelitian di mana mereka membandingkan dua kelompok pekerja: pengemudi angkutan umum yang duduk hampir sepanjang hari dan penjaga yang tidak duduk (kondektur). Terlepas dari kenyataan bahwa pola makan dan gaya hidup mereka sangat mirip, mereka yang duduk memiliki risiko dua kali lipat terkena penyakit jantung daripada penjaga yang berdiri.
Demensia
Jika kamu duduk terlalu lama, otak dapat berubah dan menyebabkan terjadinya demensia pada mereka yang melakukannya. Selain itu, duduk dapat meningkatkan risiko stroke, hipertensi, dan kolesterol tinggi, yang semuanya berperan dalam kesehatan ototak.
Diabetes
Duduk untuk waktu yang lama memberi risiko lebih besar dalam terserang diabetes. Meskipun penyebabnya belum pasti, duduk dapat merubah cara tubuh bereaksi terhadap insulin, hormon yang membantu pemecahan gula dan karbohidrat untuk menghasilkan energi.
Gangguan kecemasan
Duduk berlebihan tidak hanya buruk bagi kesehatan fisik kamu, tetapi juga buruk bagi kesehatan mental kamu. Menurut penelitian, orang yang terlalu banyak duduk lebih rentan terhadap depresi dan gangguan kecemasan. Untuk menghindari kondisi ini, seseorang harus meninggalkan lokasinya setiap 30 menit.