Sleep call menjadi semakin populer di kalangan banyak pasangan, terutama mereka yang menjalani hubungan jarak jauh (LDR). Meski bisa mendekatkan kamu dengan orang tersayang, ternyata terdapat bahaya sleep call bagi kesehatan, lho!
Sleep call didefinisikan sebagai kegiatan melakukan panggilan suara atau video antara pasangan sampai keduanya tertidur di malam hari.
Mayoritas orang yang melakukan ini akan membiarkan panggilan telepon sampai mereka bangun keesokan paginya.
Saat menjalani hubungan jarak jauh (LDR), banyak pasangan yang mengatakan kebiasaan ini bermanfaat untuk memberikan kenyamanan dan meningkatkan kebersamaan.
Suasana hati yang meningkat juga membantu mengurangi kecemasan yang berlebihan, sehingga banyak orang merasa lebih mudah untuk tidur daripada tidak menelepon sama sekali.
Saat menjalani hubungan jarak jauh, banyak pasangan yang mengatakan kebiasaan ini bermanfaat untuk memberikan kenyamanan dan meningkatkan kebersamaan.
Suasana hati yang meningkat juga membantu mengurangi kecemasan yang berlebihan, sehingga banyak orang merasa lebih mudah untuk tidur daripada tidak menelepon sama sekali.
Menurut The Atlantic, Jeff Hancock, seorang profesor komunikasi di Universitas Stanford, mendukung adanya manfaat dari sleep call:
“Tidur sambil mengobrol melalui panggilan suara atau video menunjukkan komitmen seseorang. Ini menemukan bahwa ‘saya’ akan menghabiskan waktu, energi, dan teknologi untuk bersama ‘kamu'” – Jeff Hancock
Kebiasaan menelepon saat tidur ini sering membuat kamu tidur di samping ponsel sepanjang malam. Tentu saja, ada beberapa risiko tidur di dekat ponsel yang harus kamu waspadai.
Bahaya sleep call yang perlu kamu ketahui
Menurunkan kualitas tidur
Layar ponsel memancarkan cahaya biru dengan panjang gelombang yang mirip dengan siang hari. Hal ini berdampak negatif bagi kesehatan tubuh. Cahaya biru yang dipancarkan oleh smartphone, terutama selama panggilan video sebelum tidur, telah terbukti menghambat produksi melatonin. Melatonin adalah hormon yang diproduksi oleh tubuh yang mengatur siklus tidur-bangun dan membantu tubuh untuk tertidur di malam hari.
Pelaku sleep call dapat mengalami insomnia, kelelahan saat beraktivitas di siang hari, dan lekas marah jika produksi melatonin terhambat.
Kekurangan melatonin akhirnya membuat lebih sulit untuk tidur. Kondisi ini dapat mengganggu kualitas tidur kamu dari waktu ke waktu.
Berpotensi memicu kanker
Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), seperti mengutip dari situs WHO, medan elektromagnetik yang dihasilkan ponsel berpotensi menjadi karsinogen (zat penyebab kanker) bagi tubuh manusia.
Beberapa ahli percaya bahwa sifat karsinogenik ini dapat meningkatkan risiko tumor dan kanker di kepala, dekat dengan biasa ponsel berada.
Meskipun belum ada penelitian yang dilakukan untuk menyelidiki efeknya, tidur jauh dari ponsel tentu dapat membantu mengurangi risiko penyakit serius ini.
Produksi hormon melatonin terhambat
Cahaya biru yang dipancarkan oleh smartphone, terutama selama panggilan video sebelum tidur, telah terbukti menghambat produksi melatonin. Melatonin adalah hormon yang diproduksi oleh tubuh yang mengatur siklus tidur-bangun dan membantu tubuh untuk tertidur di malam hari.
Pelaku sleep call dapat mengalami insomnia, kelelahan saat beraktivitas di siang hari, dan lekas marah jika produksi melatonin terhambat.
Merusak telinga
Risiko kerusakan telinga meningkat ketika ponsel terus-menerus kamu dekatkan ke telinga. Hal ini karena panas dari ponsel terhubung langsung ke telinga kita. Selanjutnya, jika kamu tiba-tiba mendengar suara keras, telinga kamu akan terasa kencang. Namun, memakai headset bukanlah solusi terbaik.
Jika kita tidur dengan headset sepanjang malam, telinga akan terasa sakit dan mungkin akan membengkak di pagi hari.
Yuk, kunjungi laman Instagram dan Facebook Media Edukasi Indonesia untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta unik lainnya ya!
