Kesehatan mental adalah suatu hal yang berkaitan dengan kondisi batin manusia. Dengan artian kondisi batin dalam keadaan normal, tenteram dan tenang sehingga dapat menjalankan aktivitas sehari-hari yang mencakup psikologis, emosioanal dan sosial. Hal-hal ini yang membantu manusia untuk berpikir, berhubungan dengan orang lain, menghadapi stress, bertindak dan mengambil keputusan. Kesehatan mental manusia tidak selalu baik, seseorang dengan Kesehatan mental yang buruk akan sulit mengedalikan emosinya, merasa stress, tidak dapat berpikir dan bertindak, dan tidak dapat membuat keputusan yang tepat. Tidak hanya itu, seseorang dengan mental yang buruk cenderung memiliki hubungan yang tidak baik dengan orang disekitarnya, selalu menyendiri dan manarik diri dari kehidupan sosial. Hal ini terjadi karena seseorang tidak merasa seperti dirinya sendiri, merasa minder atau insecure untuk bergaul.
Remaja dengan kisaran umur 16-24 tahun merasa memiliki Kesehatan mental yang buruk. Banyak alasan mengapa remaja yang paling sering terkena Kesehatan mental. Beberapa diantaranya adalah faktor hormon reproduksi dan perkembangan otak yang menyebabkan ketidakstabilan emosi. Sedangkan beberapa penelitian menemukan bahwa banyak remaja terutama mahasiswa Indonesia mengalami perubahan terhadap kehidupan seperti kesulitan mengatur waktu, masalah keuangan serta rasa kesepian karena merantau di kota yang jauh dari tempat tinggal. Sebagian besar mahasiswa harus beradaptasi dilingkungan yang baru dan tuntutan pendidikan yang berat. Tak sedikit dari para mahasiswa yang merasa tertekan dan stress akibat masalah yang mereka alami. Hal ini mempengaruhi Kesehatan mental mereka dan mulai mengalami beberapa gejala kecemasan, merasa putus asa dan depresi yang berujung menyakiti diri sendiri bahkan yang lebih parah adalah mengakhiri hidup. Walaupun sudah banyak sekali terjadi kasus yang berujung fatal, masyarakat belum menanggapi masalah Kesehatan mental dengan serius, hal ini menjadi alasan penting mengapa kita perlu menerapkan edukasi menjaga Kesehatan mental.
Penyelesaian yang paling sering dilakukan untuk mengatasi Kesehatan mental adalah menceritakan masalah yang dialami kepada teman terdekat. Kenapa kepada teman terdekat? Kenapa tidak kepada saudara kandung, orang tua atau kepada dokter atau psikolog?. Beberapa orang mungkin tidak memiliki saudara kandung seperti kakak ataupun adik. Jikalau memiliki saudara kandung pun pasti memiliki perbedaan umur yang cukup jauh sehingga saudara sendiri pun tidak paham apa itu Kesehatan mental. Jika bercerita kepada orang tua, remaja zaman sekarang cenderung merasa tidak nyaman karena sifat orang tua yang otoriter atau permisif. Orang tua juga biasanya menyalahkan anak atas apa yang terjadi kepada diri mereka sendiri, hal ini yang menyebabkan para remaja enggan bercerita kepada orang tua karena merasa tidak dihargai dan sepele mejadikan pribadi yang tertutup kepada keluarga sendiri. Dan jika berkonsultasi ke dokter atau psikolog, para remaja cenderung takut akan hasil diagnosis dokter seperti gangguan kejiwaan. Tetapi penanganan yang dilakukan dokter atau psikolog lebih baik daripada menangani diri sendiri. Seperti pemeriksaan kejiwaan, psikioterapi dan pemberian obat-obatan.
Lalu bagaimana cara menjaga Kesehatan mental? Dimulai dari diri sendiri seperti tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain, istirahat sejenak atau refreshing untuk membuat tubuh lebih rileks dan tidak memikirkan apapun, selalu berpikir positif. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengelola stress diantara lain adalah menulis buku, berbincang dengan teman atau menonton film kesukaan. Jika kita tidak mulai dari sendiri, maka kita akan selalu berpikir buruk dan cenderung hilang kendali. Disaat kita sudah tidak mengendalikan diri kita lagi, barulah kitab isa meminta bantuan orang lain. Seperti pergi konsultasi ke Psikolog dan psikiater. Dengan penanganan yang tepat, masalah Kesehatan mental mungkin bisa terkendali.
Kontributor Media Edukasi Indonesia : Marchya Devi Triani Lumban Gaol