Jika mendengar kata kolaborasi yang terekam di benak kita sebagai pendidik adalah kerja sama untuk mencapai tujuan yang akan diraih. Kerja sama atau kolaborasi tidak hanya berlaku antar peserta didik yang satu dengan yang lainnya tapi berlaku pula kepada pendidik di seluruh Nusantara. Bagaimana kerja sama itu dibangun menuju hasil yang ingin diraih. Namun, jika hanya satu yang mampu memanfaatkan media dalam pembelajaran, tapi tidak ingin membagikan kepada yang lain. Maka, kolaborasi tersebut tidak dapat menghasilkan apa-apa. Sebaliknya, jika dibagikan maka hasilnya akan memberi banyak manfaat bagi orang lain di sekitarnya. Nah, semakin maju dan pesatnya media pembelajaran yang dapat digunakan di dalam kelas. Penulis melirik dua media yang semakin terdepan dalam penggunaan atau pemanfaatannya.
Kita mulai dengan Canva terlebih dahulu. Siapa yang tidak tahu dengan media populer yang satu ini. Bahkan sekelas anak SD pun pasti sudah pernah menggunakannya. Bagaimana dengan kita sebagai pendidik? apakah sudah pernah mendesain materi ajar atau pun LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) di dalamnya?. Saya yakin dan percaya pasti sudah tidak menjadi hal yang baru atau pun asing dengan pemanfaatannya dalam proses belajar mengajar di kelas. Canva menjadi salah satu alternatif ketika kita ingin membuat materi ajar atau pun LKPD menjadi cantik dan menarik sehingga mampu meningkatkan minat peserta didik untuk lebih memperhatikan apa yang telah kita buat. Ibarat kata kita berusaha menampilkan sesuatu yang beda. Bayangkan jika dalam proses belajar mengajar di kelas, peserta didik hanya disuguhi buku bercetak tebal lalu diminta untuk membacanya atau mencatat hal-hal penting di dalamnya. Saya yakin hasilnya adalah peserta didik akan menjadi jenuh dan tidak tertarik untuk belajar lebih lanjut. Canva dibuat untuk membantu para pendidik menuangkan konten seni di dalamnya. Pendidik diberikan ruang untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif. Media ini pun dapat di akses oleh siapa saja. Canva tersedia tidak hanya di Hp, tapi juga tersedia di PC. Jadi, canva menjadi salah satu media yang dapat di akses oleh siapa saja di mana pun dan kapan pun. Dengan catatan, kuota internet selalu tersedia. Karena Canva tidak mampu bekerja jika perangkat yang digunakan tidak terkoneksi internet. Cara daftarnya pun sangat gampang. Hanya dengan modal akun Gmail. Siapa pun dapat mengunduh dan berkreasi di dalamnya.
Media selanjutnya adalah Liveworksheet. Beberapa tahun terakhir dunia dilanda pandemi yang mungkin sebelumnya tidak pernah kita bayangkan dan itu terjadi. Pendidik di seluruh Nusantara dituntut melaksanakan Online Learning (Pembelajaran dalam jaringan atau Pembelajaran Jarak Jauh/PJJ) yang mampu meningkatkan minat peserta didik untuk tetap belajar walaupun hanya berada di rumah. Menurut saya sebagai pendidik Liveworksheet adalah salah satu media yang dapat digunakan agar PJJ lebih interaktif dan tidak membosankan. Mengapa? Karena di dalamnya kita mampu berkreasi membuat materi ajar sekaligus LKPD. Penggunaan Liveworksheet dapat kita pelajari dari Youtube. Namun hal yang pertama kali kita lakukan sebelum mengakses media tersebut yaitu berkunjung ke www.liveworksheet.com dan membuat akun. Ketika akun sudah siap maka inilah saatnya untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana menginput materi ajar sekaligus LKPD. Liveworksheet tidak sesulit yang dibayangkan karena di dalamnya sudah tersedia dan lengkap dengan tutorialnya. Jadi, pendidik hanya diminta untuk meluangkan waktu untuk mempelajari dan berkreasi dengan setulus hati.
Kemudian apa hubungan atau kolerasi penggunaan Canva dan Liveworksheet sehingga mampu menjadi kolaborasi apik?. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa di Canva kita dapat membuat materi ajar atau pun LKPD dalam satu file dalam bentuk PDF. Lalu, dengan menggunakan Liveworsheet, kita dapat mengunggah ke dalamnya menjadi materi ajar sekaligus LKPD. Kita dapat membuat LKPD di Liveworksheet menjadi sangat bervariatif. Seperti: membuat soal pilihan ganda, menjodohkan dan isian singkat. Dengan tutorial yang dapat di akses pada laman Liveworksheet itu sendiri. Penulis yang merupakan guru bahasa Inggris pada salah satu sekolah menengah negeri yang berada di dekat negeri Upin Ipin tepatnya di Kabupaten Nunukan sangat terbantu dalam pemanfaatan kedua aplikasi tersebut. Semoga tulisan sederhana ini mampu memberi inspirasi dan manfaat yang baik untuk seluruh pembaca.
Kontributor Media Edukasi Indonesia : Andi Jumiati, S.Pd