Kumbang Hercules merupakan salah satu jenis kumbang yang berukuran besar, dikenal dengan nama lain yaitu Dynastes Hercules. Ukuran tubuh Kumbang Hercules bisa mencapai 17 cm. Kumbang jenis ini biasa hidup di hutan sekitar daerah Amerika Tengah dan Amerika Selatan. (Menurut bobo-grid-id.cdn)
Menurut Keller, O dan Cave, R.D. Cave menuliskan, Kumbang Hercules bisa ditemukan di hutan daerah pegunungan serta dataran rendah di selatan Meksiko hingga Bolivia. Habitat spesias ini juga dilaporkan muncul di Lesser Antilles Karibia, Trinidad dan Tobago, Brasil, Ekuador, Kolombia, serta Peru.
Dan menurut Dutrillaux B.; Dutrillaux A.-M. (2013) dalam A South American Origin of the Genus Dynastes (Coleoptera: Scarabaeidae: Dynastinae) Demonstrated by Chromosomal Analyses, mengemukakan, bahwa analisis kromosom menunjukkan jenis kumbang spesies Dynastes ini asal usulnya dari Amerika Selatan.
Untuk siklus kehidupan Kumbang Hercules ini memiliki 4 siklus, yaitu mulai dari telur yang di simpan di tanah oleh induknya, hingga berubah menjadi larva yang dapat bertahan beberapa tahun dalam tanah, kemudian setelah sekian lama larva akan berubah menjadi pupa, hingga akhirnya beberapa minggu dapat berubah menjadi Kumbang Hercules dewasa.
Ciri tubuh dari Kumbang Hercules menurut www.viva.co.id Kumbang Hercules jantan mempunyai warna hitam kecuali di area elytra atau dua sayapnya yang memiliki warna hijau zaitun. Kumbang Hercules jantan cenderung mempunyai elytra yang berwarna-warni atau bervariasi antarspesimen yang kemungkinan dipenuhi kelembapan dari lingkungan habitat mereka.
Menurut Hinton H.E dkk dalam Physiological colour change in the elytra of the Hercules beetle, Dynastes Hercules di jurnal Journal of Insect Physiology menuliskan, pada kelembapan rendah, elytra berwarna hijau zaitun atau kuning. Sedangkan Toussaint, A. (2015) dalam Dynastes Hercules (Hercules Beetle) di jurnal The Online Guide to The Animals of Trinidad and Tobago (University of West Indies) mengemukakan, pada kondisi gelap warna elytra akan berubah menjadi warna hitam pada kelembapan tinggi karena perubahan refraksi cahaya.
Pada Kumbang Hercules betina, Keller, O dan Cave, R.D. Cave (2016) dalam Hercules Beetle Dynastes Hercules (Linnaeus, 1758) (Insecta: Coleoptera: Scarabaeidae) menuliskan, bahwa area elytra biasanya seluruhnya berwarna hitam, akan tetapi terkadang seperempat lainnya berwarna seperti pola Kumbang Hercules jantan.
Kita lihat dari segi makanan Kumbang Hercules. Dalam keadaan masih berbentuk larva, Kumbang Hercules memakan kayu yang membusuk selama dua tahun dalam tahap awal perkembangannya. Sedangkan Kumbang Hercules dewasa akan memakan buah segar dan buah yang sudah membusuk. Kumbang Hercules dewasa biasanya memakan buah persik, pir, apel, sampai anggur pada penangkaran.
Kumbang Hercules juga merupakan kumbang terkuat di dunia. Ia mampu membawa beban berat bahkan ratusan kali dari berat badan dirinya sendiri. Nama Hercules dari kumbang ini juga diambil dari nama tokoh Yunani yang kuat bernama Hercules. Sesuai dengan namanya yaitu Kumbang Hercules menurut laporan Inexpensive load carrying By Rhinoceros Beetles yang ditulis oleh Rodger Kram dalam The Journal of Experimental Biology menunjukkan, bahwa Kumbang Hercules dapat membawa beban berat yang bobotnya mencapai 850 kali dari bobot tubuhnya.
Bagian unik dari Kumbang Hercules yaitu memiliki tanduk panjang. Di bagian kepalanya, Kumbang Hercules Jantan memiliki tanduk besar dan juga panjang. Tanduknya bahkan melebihi panjang dari tubuhnya sendiri. Karena itu, kumbang Hercules sering dijuluki kumbang tanduk. Kumbang Hercules dewasa ukurannya bervariasi, panjangnya antara 2 sampai 3,3 inci belum termasuk tanduknya, dan 1,1 sampai 1,7 inci untuk lebar tubuhnya. Bahkan untuk ukuran Kumbang Hercules jantan bisa mencapai 7 inci jika di ukur dengan tanduknya. Karena keunikannya yang memiliki tanduk panjang, Kumbang Hercules termasuk salah satu serangga terbesar di dunia.
Namun, karena ukuran tubuhnya yang besar dan tanduk yang panjang membuat orang di sekitar bertanya-tanya apakah spesies itu berbahaya bagi manusia atau tidak. Kumbang Hercules tidak berdampak negatif terhadap aktivitas manusia, baik dari segi hama pertanian maupun vektor penyakit. Kumbang jenis ini bisa dipelihara sebagai hewan peliharaan. Mereka tidak akan menggigit kecuali mereka dalam keadaan bahaya.
Begitupun dengan lingkungan, Kumbang Hercules bisa bermanfaat bagi ekosistem hutan hujan, terutama selama tahap larva mereka memakan kayu yang membusuk dapat membantu biodegradasi dan siklus nutrisi di lingkungan.
Kontributor Media Edukasi Indonesia : Nurul Sya’adah