Hari ini merupakan hari dimana sosok perempuan hebat asal Jepara, Jawa Tengah lahir ke dunia. Beliau adalah Raden Ajeng Kartini. Hari lahirnya diperingati setiap tahun dan namanya diabadaikan dalam lagu Nasional berjudul Ibu Kita Kartini.
Kartini mengenyam pendidikan di ILS hanya sampai usia 12 tahun, setelah itu beliau dipingit karena adat Jawa pada saat itu. Selama sekolah, Kartini belajar bahasa Belanda dan mengirim surat kepada teman-temannya di Belanda. Beliau menceritakan keluh kesah sebagai perempuan pribumi yang tidak diberi kebebasan dalam menuntut ilmu. Dari sana lah, perjuangan Kartini dimulai.
- Dilarang melanjutkan pendidikan
Menurut Kartini, perempuan harus mendapat hak yang sama dengan laki-laki, baik dari pendidikan hingga aturan hukum. Hal ini mulai dirasakannya ketika orang tuanya menghalangi keinginannya melanjutkan pendidikan ke Jakarta dan ke Belanda. Namun, masih diperbolehkan menjadi seorang guru sehingga beliau mengajar anak-anak perempuan di daerah tempat tinggalnya, Jepara.
- Menikah di usia 24 tahun
Pada usia ke-24, Kartini dijodohkan dengan Raden Adipati Joyodiningrat yang juga merupakan seorang bangsawan asal Rembang. Setelah menikah, Kartini menyampaikan keinginannya mendirikan sekolah dan menjadi seorang guru. Keinginan tersebut didukung penuh oleh suaminya dengan mendirikan sekolah perempuan di kompleks kantor Kabupaten Rembang.
- Meninggal setelah melahirkan anak pertama
Pernikahan Kartini dengan Raden Adipati dikaruniai seorang putra bernama Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada 13 September 1904. Sayangnya, Kartini meninggal 4 hari setelah melahirkan pada 17 September 1904, di usia 25 tahun.
- Habis Gelap Terbitlah Terang
Ditemukan banyak surat peninggalan Kartini yang memiliki banyak makna bagi kehidupan perempuan Indonesia. Berdasarkan surat-surat itulah diterbitkan buku Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku tersebut berisi kutipan tentang perempuan hingga peradaban yang seharusnya didapatkan oleh kaum perempuan.
- Makna perjuangan Kartini bagi perempuan masa kini
Kartini ingin seluruh perempuan Indonesia mendapatkan kesetaraan pendidikan, sehingga tidak hanya ditakdirkan menjadi ibu rumah tangga saja. Semua perempuan berhak menggapai mimpi setinggi-tingginya tanpa kekangan dari siapapun.
Di era yang kini sudah sangat maju, perempuan bebas berkarir seperti apa yang mereka mau. Mereka sudah sepatutnya bebas berkespresi, seperti meningkatkan prestasi, mengembangkan potensi, berkarir dan menjadi teladan bagi semua orang.
Sosok RA Kartini pun menginspirasi WR Supratman dalam membuat lagu saat Kongres Wanita Indonesia dengan judul Ibu Kita Kartini. Lagu ini jadi salah satu lagu Nasional yang wajib diketahui. Yuk, kita nyanyikan lagi bersama!
Lirik lagu Ibu Kita Kartini
Ibu kita Kartini
Putri sejati
Putri Indonesia
Harum namanya
Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendekar kaumnya
Untuk merdeka
Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia
Ibu kita Kartini
Putri jauhari
Putri yang berjasa
Se Indonesia
Ibu kita Kartini
Putri yang suci
Putri yang merdeka
Cita-citanya
Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia
Ibu kita Kartini
Pendekar bangsa
Pendekar kaum ibu
Se-Indonesia
Ibu kita Kartini
Penyuluh budi
Penyuluh bangsanya
Karena cintanya
Wahai ibu kita Kartini
Putri yang mulia
Sungguh besar cita-citanya
Bagi Indonesia
Lagu ini mengajarkan kita untuk mengingat sosok pahlawan Indonesia yang memperjuangkan kesetaraan gender dan perjuangannya tetap harum sampai kapan pun. Selamat memperingati hari Kartini!