Terapi bekam merupakan pengobatan alternatif kuno yang masih banyak praktek aktif hingga saat ini. Alat yang digunakan yaitu cangkir yang terbuat dari bambu, gelas, silikon, atau gerabah menjadi ciri khas dari terapi bekam ini.
Prosesnya seperti menarik kulit, yang kemudian menghilangkan racun atau darah kotor. Cangkir biasanya diletakkan di bagian tubuh tertentu, seperti perut, punggung, tungkai, lengan, atau tungkai. Menurut GoodDoctor, Dokter Sehat, dan Halosehat, inilah beberapa manfaat terapi bekam:
Melancarkan sirkulasi darah
Terapi bekam melibatkan mengisap dan terkadang melubangi kulit, menyebabkannya berdarah. Prosedur ini dianggap dapat meningkatkan sirkulasi darah ke area di mana cangkir terpasang. Suplai darah yang stabil ke area ini dapat membantu meredakan ketegangan otot sekaligus memperbaiki sel.
Mengobati masalah kulit
Terapi bekam juga dapat membantu mengatasi masalah kulit seperti luka bernanah, bisul, jerawat, gatal, dan memar. Jika kamu memiliki masalah kulit yang seperti di atas, tidak ada salahnya mencoba terapi ini untuk mengatasinya.
Mengurangi kecemasan
Sistem saraf parasimpatis diaktifkan ketika terapis mulai menggeser cangkir pada titik bekam. Sistem saraf, pada gilirannya, membantu pencernaan dan meningkatkan kinerja usus dan kelenjar dengan memperlambat kerja sistem jantung.
Meredakan nyeri lebih cepat
Ini juga dapat digunakan untuk mengobati radang sendi dan nyeri punggung bawah. Bekam juga dapat membantu mengatasi jenis nyeri lain, seperti migrain, sakit kepala, linu pinggul, nyeri otot, dan sakit gigi. Jika kamu mengalami rasa sakit yang seperti itu, cobalah terapi bekam ini, yang dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mobilitas.
Melepas racun dalam tubuh
Terapi bekam ini juga bermanfaat untuk mengeluarkan racun melalui darah, karena aliran darah terkonsentrasi di tubuh, membuang racun melalui sistem limfatik. Sistem ini kemudian membantu menghilangkan racun dan limbah dari tubuh kita.
Melansir Alodokter, upaya ini aman pada kondisi penyakit non-akut atau berulang. Namun, kamu akan mengalami gejala ringan berikut ini setelah bekam:
- Luka bakar
- Memar
- Kelelahan
- Tegang otot
- Mual
Biasanya, efek samping yang di atas terjadi selama terapi dan kemudian menghilang. Memar merah pada kulit dapat hilang dengan sendirinya setelah sekitar 10 hari.
Meski aman, terapi bekam tidak dianjurkan untuk beberapa kondisi di bawah ini, seperti:
- Ibu hamil
- Anak-anak di bawah 4 tahun
- Wanita yang sedang menstruasi
- Orang yang mengonsumsi obat pengencer darah
- Penderita penyakit pembekuan darah, seperti hemofilia atau ITP
- Riwayat masalah pada kulit, termasuk eksim dan psoriasis
- Epilepsi
Yuk, kunjungi laman Instagram dan Facebook Media Edukasi Indonesia untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta unik lainnya ya!