Hormon adalah zat kimia pembawa pesan yang mengatur berbagai fungsi tubuh. Kelenjar pituitari menghasilkan hormon, yang dapat beredar ke seluruh tubuh dan menimbulkan berbagai efek di berbagai area. Tingkat hormon yang lebih tinggi atau lebih rendah dari yang seharusnya dapat menyebabkan masalah. Masalah-masalah ini dapat berkisar dari gangguan mood hingga masalah berat badan hingga masalah pencernaan hingga masalah kulit.
Dalam hal efek hormon pada kulit, menurut kamu, apa yang akan terjadi pada kulit ketika kita mengalami ketidakseimbangan hormon? Yuk, simak penjelasan beberapa masalah kulit berikut ini!
Jerawat di wajah
Bagi banyak orang, pubertas adalah pertama kalinya kulit mereka mengalami masalah akibat fluktuasi hormonal. Menurut Everyday Health, ada peningkatan estrogen dan testosteron selama masa pubertas. Reseptor kulit sangat sensitif terhadap testosteron, dan akibatnya, mereka menghasilkan banyak sebum, yang menyebabkan timbulnya jerawat.
Masalah jerawat pada pria mungkin lebih buruk daripada wanita karena pria memproduksi lebih banyak testosteron. Pil KB hormonal dapat digunakan untuk mengobati jerawat hormonal pada wanita. Hal ini disebabkan oleh pengendalian kelahiran hormonal membuahi ovarium dan, sebagai akibatnya, mematikan produksi testosteron.
Lingkaran hitam di area mata
Lingkaran hitam di bawah mata sering dianggap disebabkan oleh kurang tidur atau kelelahan. Namun, jika masalah ini berlanjut untuk waktu yang lama, itu mungkin merupakan tanda ketidakseimbangan hormon.
Produksi kortisol meningkat ketika kamu stres, menurut sebuah studi 2011 yang diterbitkan dalam Indian Journal of Endocrinology and Metabolism. Hal ini menyebabkan kurang tidur di malam hari dan kegelisahan terus-menerus. Lingkaran hitam di sekitar mata muncul sebagai akibat dari kelelahan kronis dan kurang tidur.
Kulit kering dan kusam
Menurut halaman Skin Kraft, ketika kamu memiliki ketidakseimbangan hormon, kulit kamu cenderung menjadi sangat kering. Ketika kadar estrogen turun, begitu juga produksi sebum, yang mengakibatkan kulit kering.
Selanjutnya, kulit kering bisa menjadi kasar dan bersisik. Kondisi ini menunjukkan kekurangan asam lemak esensial dan nutrisi lainnya. Selain itu juga bisa menjadi indikasi ketidakseimbangan hormon tiroid. Alasan untuk ini adalah bahwa hormon tiroid menghambat sirkulasi darah, sehingga mengakibatkannya menjadi kering.
Melasma
Selama kehamilan, banyak wanita mengalami melasma. Tapi mengapa ini terjadi? Melasma bisa muncul ketika ada ketidakseimbangan hormon yang parah di dalam tubuh, seperti saat hamil.
Ini terjadi ketika sel-sel penghasil melanin didorong untuk memproduksi melanin dalam jumlah berlebihan, pigmen yang memberi warna gelap pada kulit, menurut CureSkin. Hiperpigmentasi adalah istilah medis untuk kondisi ini. Hiperpigmentasi pada wajah sering terjadi, tidak merata, dan terlihat. Hal ini sering berdampak pada kepercayaan diri.
Jangan lupa kunjungi laman Instagram dan Facebook Media Edukasi Indonesia untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta menarik lainnya, ya!