Ngeri, Mengupil Tingkatkan Risiko Penyakit Alzheimer –Mengupil bukan hanya kebiasaan buruk; namun juga dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer, lho. Pasalnya, kebiasaan tersebut menyebarkan bakteri yang dapat memperparah penyakit degeneratif otak. Memang, seiring bertambahnya usia, otak kita mulai menyusut.
Namun, perubahan yang terlihat di otak pada penyakit Alzheimer jauh lebih berbeda dari perubahan yang terlihat pada penuaan normal. Penyakit ini diperkirakan mempengaruhi sekitar enam dari setiap sepuluh pasien demensia di Inggris Raya. Sementara demensia adalah istilah umum untuk penyakit lama, Alzheimer adalah gangguan otak yang lebih spesifik.
Ngeri, Mengupil Tingkatkan Risiko Penyakit Alzheimer
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports menemukan bahwa kebiasaan mengupil menyebabkan kerusakan pada saraf penciuman hidung.
Sebuah tim peneliti dari Universitas Griffith di Australia melakukan penelitian pada tikus untuk menunjukkan bagaimana bakteri yang berjalan melalui saraf hidung dapat mencapai otak dan menghasilkan penanda terkait Alzheimer. Mereka menunjukkan bahwa bakteri Chlamydia pneumoniae dapat masuk ke otak melalui saluran penciuman setelah melewati hidung.
Menurut Mirror, hal ini dikemukakan oleh Profesor James St John, kepala Clem Jones Center for Neurobiology and Stem Cell Research dan salah satu penulis studi tersebut. St John menambahkan bahwa timnya masih perlu melakukan penelitian pada manusia untuk melihat apakah jalur yang sama bekerja dengan cara yang sama.
Selanjutnya, para peneliti mencatat bahwa kehilangan penciuman bisa menjadi tanda awal penyakit Alzheimer, dan mereka mengusulkan tes penciuman untuk pasien berusia 60 tahun ke atas sebagai metode deteksi dini.
Gangguan Daya Ingat
Salah satu gejala yang paling terlihat adalah sering lupa/pikun. Berbeda dengan lupa secara umum, ODD (Orang Dengan Demensia) akan kesulitan untuk mengingat kejadian baru-baru ini. Akibatnya, ODD cenderung mengulang cerita atau mengajukan pertanyaan yang sama berulang kali.
Sulit Fokus
ODD biasanya bermanifestasi sebagai kesulitan fokus, yang mengganggu aktivitas sehari-hari seperti memasak dan menggunakan telepon. Karena kesulitan fokus ini, ODD merasa sulit untuk melakukan perhitungan sederhana dan membutuhkan waktu lebih lama dari biasanya untuk menyelesaikan suatu tugas.
Menarik Diri Dari Pergaulan
Gejala ODD dapat menyebabkan ODD kehilangan semangat atau inisiatif dalam melakukan suatu kegiatan atau hobi. Ini secara bertahap akan mengubah ODD menjadi pasif dan menyebabkan dia menarik diri dari aktivitas sosial..
Gangguan Komunikasi
Gejala ODD dapat menyebabkan ODD kehilangan semangat atau inisiatif dalam melakukan suatu kegiatan atau hobi. Ini secara bertahap akan mengubah ODD menjadi pasif dan menyebabkan dia menarik diri dari aktivitas sosial.
Yuk, kunjungi laman Instagram dan Facebook Media Edukasi Indonesia untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta unik lainnya ya!