Seberapa penting sih kesehatan dimasa masa seperti ini? Kesehatan itu dibagi dua yaitu kesehatan mental dan kesehatan raga atau fisik. Kesehatan raga tanpa diimbangi dengan kesehatan jiwa atau kesehatan jiwa tanpa diimbangi dengan kesehatan raga juga sama bohong karena tubuh kita ini saling berkaitan. Belajar tentang macam macam kesehatan sepertinya sudah tidak susah lagi diera seperti ini karena kita hidup diera digitalisasi yang memudahkan kita untuk mencari atau menggali berbagai informasi tidak hanya seputar kesehatan atau lainnya. Berbicara tentang kesehatan diera saat ini, dimana kemudahan informasi bisa kita dapatkan dari yang jelek hingga yang bagus mau tidak mau akan mempengaruhi kesehatan mental kita. Dimana media sosial tanpa kita sadari pula akan memainkan emosional penggunanya jika penggunanya tidak pintar pintar memilah dan memilih bahan obrolan, bacaan atau group yang mereka sukai. Hal itu juga dipengaruhi oleh kesehatan fisik penggunannya, dimana jika badan kita sehat maka peredaran darah dan system system yang bekerja didalam tubuh kita bekerja dengan baik untuk mendukung kesehatan mental kita. Banyak cara untuk bisa menciptakan susasana tubuh yang baik antara lain seperti olahraga fisik dan olahraga mental. Di tulisan ini saya mungkin akan berfokus pada kesehatan mental yang banyak digaung gaungkan oleh banyaknya masyarakat saat ini apalagi diera serba sosmed ini. Dari sosmed kita banyak belajar ilmu kehidupan dari para penggunanya yang merangkap netizen pula. Sadar ataupun gak sadar kehidupan kita sudah terdigitalisasi dari bangun tidur dan begitu seterusnya. Apakah kita tanpa terkecuali saya juga termasuk? Mungkin jawabanya hanya kita dan tuhan lah yang tahu.
Saya rasa tidak ada yang peru dipertanyakan ataupun disalahkan karena jawabanya pun akan kembali ke pribadi masing masing. Ambil hikmah dari semua isi dari sosial media seperti konten, story dan banyak lagi produk sosial media lainnya. Mau baik atau buruk isinya tetap jadikan pembelajaran untuk tetap menjaga kesehatan mental kita untuk tetap waras dan tidak terbawa arus dunia maya yang terkadang membuat kesehatan mental kita terganggu, apalagi kita kita yang kebanyakan menghabiskan waktunya untuk berselancar didunia maya dan kurang olahraga yang menyebabkan peredaran darah dan sensor sensor dalam tubuh melemah dan membentuk suasana yang sering disebut “BAPER” atau kebawa perasaan yang imbasnya akan membuat suasana hati jelek kemudian membuat hubungan kita dengan sekitar pun akan tidak baik. Hidup yang berdampingan dengan digitalisasi dan kehidupan bersosial media mau tidak mau harus kita jalani karena saat ini kita hidup diera nya.
Belajar rasional diera saat ini mungkin terkadang susah karena tanpa kita sadari alam bawah sadar kita sudah dipermainkan oleh kecanggihan teknologi. Mungkin bersikap bodo amat pada hal hal yang kita rasa toxic atau mengganggu kesehatan mental kita perlu kita lakukan, bukan untuk menarik diri dari pergaulan tapi lebih menyelamatkan diri dari apa yang kita rasa bakal menjerumuskan kesehata mental kita dari pengaruh buruk dari hal hal yang kita anggap akan mengganggu kesehatan sosial kita. Menjadi bodo amat bukan berarti akan melupakan sisi kemanusiaan atau membuat kita berhenti menjadi baik tapi menjadikan kita orang yang lebih peka terhadap isu isu kemanusiaan disekitar kita. Karena ada cinta dalam setiap peristiwa yang diakibatkan oleh kehidupan yang terdigitalisasi.
Kontributor Media Edukasi Indonesia : Indriana Mitra Sari