Tahapan Psikologi Dalam Tumbuh Kembang Anak –Perkembangan intelektual anak terkait dengan pertumbuhan emosional, sosial, dan fisik mereka. Masa kanak-kanak merupakan masa pembentukan dalam kehidupan seseorang. Peristiwa masa kanak-kanak dapat berdampak langsung pada perasaan dan perilaku sebagai orang dewasa. Memahami perkembangan psikologis anak, di sisi lain, dapat membantu orang tua menerapkan pola asuh yang tepat.
Tahapan psikologi dalam tumbuh kembang anak (Halodoc)
Perkembangan fisik kognitif dan sosial
Istilah “perkembangan fisik” mengacu pada perubahan fisik yang terjadi pada tubuh. Ini umumnya terjadi dalam urutan yang relatif stabil dan dapat diprediksi, dan mereka juga mencakup pengembangan keterampilan tertentu, seperti koordinasi motorik kasar dan halus.
Proses dimana anak-anak memperoleh pengetahuan disebut sebagai perkembangan kognitif atau intelektual. Bahasa, pemikiran, penalaran, dan imajinasi semuanya termasuk.
Sedangkan perkembangan sosial dan emosional sangat terkait erat sehingga sering disatukan. Belajar berhubungan dengan orang lain merupakan bagian dari perkembangan sosial anak, sedangkan perkembangan emosi meliputi perasaan dan ekspresinya.
Perkembangan sosio-emosional anak meliputi kepercayaan, ketakutan, kepercayaan diri, kebanggaan, persahabatan, dan humor.
Perkembangan milestone
Milestone tersebut dapat para orang tua terapkan untuk menentukan apakah anak berkembang sesuai dengan usianya atau tidak. Seorang anak berusia 12 bulan, misalnya, biasanya dapat berdiri dan menopang berat badannya dengan memegang sesuatu.
Pada usia ini, beberapa anak bahkan bisa berjalan. Jika seorang anak mencapai usia 18 bulan tetapi masih belum bisa berjalan, ini mungkin menunjukkan adanya masalah yang perlu penanganan lebih lanjut.
Perkembangan emosional
Belajar tentang perasaan dan emosi adalah bagian dari perkembangan emosi. Pahami bagaimana dan mengapa itu terjadi, kenali perasaan kamu sendiri dan orang lain, dan kembangkan strategi koping yang efektif.
Proses rumit ini mulai pada masa kanak-kanak dan berlanjut hingga dewasa. Kegembiraan, kemarahan, kesedihan, dan ketakutan adalah emosi pertama yang terdapat pada bayi.
Perkembangan perilaku
Perubahan perilaku adalah bagian yang diharapkan dari perkembangan anak. Beberapa anak, di sisi lain, memiliki perilaku yang sangat sulit. Alasan paling umum orang tua mencari bantuan psikolog anak adalah untuk masalah perilaku.
Masalah perilaku bisa bersifat sementara dan sering dikaitkan dengan situasi stres. Misalnya, kelahiran saudara kandung, perceraian, atau kematian dalam keluarga. Selain itu, masalah perilaku memiliki ciri pola perilaku bermusuhan, agresif, atau mengganggu yang terus-menerus yang tidak sesuai dengan usia anak.
Perkembangan sosial
Perkembangan emosi dan perkembangan sosial saling terkait erat. Sosialisasi memerlukan perolehan nilai, pengetahuan, dan keterampilan yang memungkinkan anak-anak untuk berhubungan secara efektif dengan orang lain. Hal ini juga dapat memberikan dampak positif bagi keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Kualitas hubungan ini memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan sosial selanjutnya. Anak-anak belajar bagaimana memulai dan memelihara interaksi sosial dengan anak-anak lain melalui hubungan teman sebaya.
Yuk, kunjungi laman Instagram dan Facebook Media Edukasi Indonesia untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta unik lainnya ya!