Mobil listrik merupakan kendaraan yang digerakkan oleh motor listrik menggunakan baterai yang dapat diisi ulang. Mobil listrik termasuk teknologi ramah lingkungan, karena mobil listrik tidak memiliki emisi CO2 jika dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak yang menimbulkan polusi udara dari asap knalpot.
Jika mobil berbahan bakar minyak membutuhkan BBM untuk diisi ulang, mobil listrik juga perlu daya listrik. Apabila daya pada baterai tersebut sudah habis, maka mobil listrik harus diisi ulang atau charging agar bisa digunakan kembali.
Awal Mula Mobil Listrik
Mobil listrik pertama diciptakan oleh Robert Anderson, yaitu seorang ahli kimia yang mengembangkan mobil roda tiga menggunakan energi listrik.
Kepopuleran mobil listrik melejit pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, namun seiring berjalannya waktu popularitas mobil listrik kian memudar karena bahan bakar bensin untuk kendaraan bermesin pembakaran dalam yang semakin murah. Pada tahun 2000-an lah para produsen kendaraan mulai tertarik pada kendaraan listrik.
Awal mula mobil listrik di Indonesia sendiri dimulai pada tahun 2012, yaitu pada saat mobil bertenaga listrik pertama kali dikembangkan di negara kita. Banyak sekali kendala yang dialami pada saat pengembangan mobil bertenaga listrik di Indonesia. Namun, di era pemerintahan Presiden Joko Widodo pengembangannya malah semakin didorong lagi, dikarenakan kehadiran mobil listrik membawa pengaruh positif dalam hal mencegah pemanasan global.
Kekurangan dan Kelebihan Mobil Listrik
Mobil listrik memiliki beberapa kelebihan yang cukup banyak jika dibandingkan dengan mobil bermesin pembakaran dalam. Yang paling utama adalah mobil listrik merupakan kendaraan ramah lingkungan, serta mempunyai biaya perawatan yang hemat.
Bila mempunyai kelebihan, tentu mempunyai kekurangan. Beberapa diantaranya yaitu stasiun pengisian bahan bakar listrik tidak tersebar luas, tempat pengisian baterai masih sedikit dan proses pengecasannya lama. Mobil listrik bisa diisi sendiri di rumah maupun di stasiun pengisian. Perbedaannya hanyalah lama durasi pengecasan, jika mengisi daya mobil listrik di rumah perlu waktu kurang lebih 17 jam sampai penuh. Sedangkan di stasiun pengisian hanya sekitar 3 jam jika menggunakan charger biasa, dan 1 jam jika menggunakan fast charging.
Tetapi, apakah anda tahu? Baru-baru ini Presiden Joko Widodo meresmikan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan ultra fast charging atau pengisian daya sangat cepat di Bali, tepatnya pada tanggal 25 Maret 2022. Satu mobil listrik nantinya hanya membutuhkan waktu 30 menit saja untuk diisi penuh.
Cara Mengisi Daya Mobil Listrik
Pengecasan mobil listrik dilakukan melalui aplikasi yang bernama SuperApps PLN Mobile. Berikut ini merupakan cara mengisi daya pada mobil listrik:
- Cari keberadaan SPKLU.
- Scan pada mesin menggunakan aplikasi SuperApps PLN Mobile.
- Pilih berapa daya yang akan diisi.
- Masukkan steker kabel ke mobil listrik.
- Setelah selesai, pindai kembali untuk mengakhiri proses pengecasan.
- Terakhir, cabut kabel pengisian daya.
Biaya yang dihabiskan untuk mengisi baterai mobil listrik di SPKLU ternyata berbeda-beda, tergantung jenis mobil listrik yang digunakan.
Beberapa Jenis Mobil Listrik di Indonesia
- BMW i3
Harga berkisar : Rp 1,309 Milyar
- Lexus UX300e
Harga berkisar : Rp 1,245 Milyar - Toyota Crolla Cross Hybrid
Harga berkisar : Rp 519,2 juta
Dan masih banyak lagi mobil jenis lain di Indonesia.
Menurut Presiden Jokowi Dodo, ini adalah momen yang sangat baik untuk mendukung pengurangan emisi CO2 melalui pemakaian mobil listrik. Jokowi juga ingin Indonesia menjadi negara terdepan dalam pengembangan kendaraan listrik.
Menurut beliau, ketergantungan pada BBM semakin tinggi dan sampai saat ini pemenuhan kebutuhannya masih impor. Impor BBM pun akhirnya turut membebani APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Jokowi memperingatkan, kondisi ini tidak boleh terus dibiarkan dan harus dicari cara untuk mewujudkan kemandirian energi.
Artinya, secara bertahap pemerintah telah menyiapkan berbagai persiapan untuk menyambut era revolusi mobil listrik. Tidak hanya akan mengurangi emisi karbon dan pemanasan global, tapi juga solusi hemat APBN serta menuju kemandirian energi.
Jadi, apakah kamu tertarik untuk membeli mobil listrik?
Kontributor Media Edukasi Indonesia :Maya Fadila