Presiden Jokowi: Bahasa Coding Lebih Penting Daripada Bahasa Inggris —Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya belajar coding bagi generasi sekarang dan mendatang. Beliau menekankan bahwa era Revolusi Industri 4.0 akan mengantarkan banyak pekerjaan baru yang membutuhkan kemampuan coding.
“Bahasa bukan cuma Bahasa Inggris saja, tapi bahasa coding lebih penting kedepannya. Karena akan banyak pekerjaan-pekerjaan yang hilang, tapi juga muncul pekerjaan-pekerjaan baru,” Ir. Joko Widodo (Presiden Republik Indonesia)
Itu tidak berarti beliau melarang orang untuk tidak belajar bahasa Inggris atau menganggap bahasa Inggris tidak penting. Namun, disini bahasa coding memungkinkan orang berkomunikasi dengan lebih dari 7 miliar orang di seluruh dunia.
Presiden Jokowi: Bahasa Coding Lebih Penting Daripada Bahasa Inggris
Apa penyebab generasi terdahulu gaptek (gagap teknologi)?
Ketertinggalan ini terjadi karena mereka sulit beradaptasi dengan perubahan zaman yang pesat. Mungkin kita juga akan seperti itu di masa depan jika tidak memahami basic bahasa coding.
Coding adalah salah satu keterampilan yang paling diminati dalam Revolusi Industri 4.0. Dengan bekal ilmu coding, kamu bisa mulai memikirkan karir sebagai programmer dan mencari tempat terbaik untuk belajar.
Mengapa demikian? Haruskah kita belajar bahasa coding?
Di era kecanggihan teknologi informasi saat ini seluruh individu harus selalu siap dengan perubahan yang terjadi. Siapa sangka warnet alias warung internet sekarang sudah mulai mereka tinggalkan? Begitu pula dengan CD atau Compact Disk yang sudah jarang kita temui penjualnya. Padahal kedua hal tersebut dulunya menjadi favorit masyarakat, bukan?
Menurut pak Jokowi, akhir-akhir ini banyak pekerjaan yang hilang, namun juga lebih banyak lagi yang tercipta. Salah satunya adalah pekerjaan kasir yang mulai tergusur oleh perangkat teknologi.
Presiden Jokowi berpesan kepada para mahasiswa untuk tidak berpuas diri dengan ilmu pengetahuan yang mereka dapat dari jurusan, serta lebih banyak mengenyam ilmu pengetahuan terkait teknologi. Ini karena pengetahuan akan terus berubah seiring berkembangnya jaman.
“Oleh sebabnya itu tugas universitas, tugas perguruan tinggi, harus mengajak dan jangan membiarkan mahasiswa (terjebak) rutinitas, monoton, tidak berani mencoba hal-hal baru, dan harus didorong mahasiswa untuk belajar di mana saja dengan siapa saja”. Ungkap orang nomor 1 di RI tersebut.
Banyak sekali profesi yang membutuhkan kompetensi ini seperti programmer, mobile developer, software engineer, quality assurance engineer, front end developer, back end developer, dan full stack developer. Maka dari itu, yuk belajar coding!
Yuk, kunjungi laman Instagram dan Facebook Media Edukasi Indonesia untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta unik lainnya ya!