Beberapa orang berfantasi tentang berlibur di pulau Bali Indonesia. Wajar saja, karena Bali memiliki alam dan budaya yang menarik, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Bali sangat menyambut wisatawan. Meskipun demikian, wisatawan harus mewaspadai kegiatan yang terlarang di Bali, terutama di tempat-tempat suci atau keramat.
Kasus penyalahgunaan aturan seringkali terjadi karena ketidaktahuan wisatawan. Berikut beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat berlibur di Bali untuk memastikan kenyamanan semua pihak:
Tidak masuk ke area utama pura saat datang bulan
Pura adalah tempat ibadah yang sangat suci bagi umat Hindu di Bali. Hanya umat Hindu di Bali, khususnya wisatawan, yang wajib menjaga kebersihan dan kesucian kawasan pura.
Ada beberapa aturan yang harus wisatawan ikuti. Salah satunya, wanita yang sedang haid tidak boleh masuk ke dalam pura. Sebab, darah haid bisa merusak kesucian, apalagi jika menetes ke area utama pura. Larangan ini berlaku untuk semua orang, termasuk umat Hindu dan wisatawan.
Mengenakan pakaian yang sopan
Wajib berpakaian dengan benar saat mengunjungi kuil. Hal ini berlaku baik bagi umat Hindu maupun wisatawan di Bali.
Bagi wanita, ada beberapa aturan yang harus mereka taati saat mengenakan kebaya. Tidak boleh memakai kebaya yang tipis dan menerawang, dan lengannya harus panjang. Para penyembah lain yang mengunjungi kuil juga harus mengenakan kain dan selendang. Kamu tidak akan boleh memasuki kuil jika kamu tidak memakainya.
Tidak mengambil foto tanpa izin
Wajar bagi kamu untuk memotret peristiwa penting selama liburan. Terutama saat mengunjungi pura-pura Bali. Pura di Bali memiliki ornamen unik yang sangat indah dan layak untuk diabadikan.
Namun, sebelum mengambil foto, kamu harus terlebih dahulu mendapatkan izin dari pengelola pura (pengempon). Selanjutnya wisatawan diminta untuk menanyakan apakah diperbolehkan memotret barong lokal atau rangda Ida Sesuhunan. Ini karena beberapa pura melarang orang lain (baik Hindu maupun turis) untuk mengabadikan rangda atau barong Ida Sesuhunan setempat. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesucian (pingit) wujud Ida Sesuhunan.
Tidak asal masuk bangunan
Setiap pura atau tempat suci di Bali memiliki sejumlah bangunan suci. Khususnya untuk pelinggih atau tempat ibadah. Jangan pernah pergi ke puncak struktur ini. Kamu bahkan tidak boleh naik ke pelinggih, apalagi melakukannya di dinding.
Hanya orang-orang tertentu saja yang diperbolehkan naik ke atas, berdasarkan peraturan atau kesepakatan setempat. Naik ke puncak sebuah bangunan candi mungkin dianggap tidak sopan atau menghina Ida Sesuhunan atau Dewa yang disembah di sana.
Yuk, kunjungi laman Instagram dan Facebook Media Edukasi Indonesia untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta unik lainnya ya!