Film KKN di Desa Penari masih menjadi perbincangan di semua kalangan, sukses menarik lebih dari 7 juta penonton. Bahkan, KKN film Desa Penari masuk nominasi film terlaris sepanjang masa.
Dalam film ini mengandung unsur seni dan budaya di dalamnya, yaitu tarian dari pulau Jawa. Tapi daya tarik bukan hanya pada tariannya; publik juga penasaran dengan lagu “Dhat” dari Kinanti yang terlantun dalam bahasa Jawa bersama Madukina.
Bahkan, lagu “Dhat” disebut-sebut mempertajam suasana mistis dalam film KKN di Desa Penari yang membuat penonton seolah-olah memasuki dimensi lain.
Lirik lagu ini mengandung sindiran keras bagi manusia yang merasa dirinya sempurna. Banyak manusia yang tidak bisa menjaga dirinya dari hawa dan nafsu, namun saat mereka mendapat karma, makhluk lain yang menjadi kambing hitamnya.
Lirik lagu “Dhat” (Roh Suci)
Sang Hyang Sukma nyawiji mring darah mami (Tuhan menyatu ke dalam darahku)
Kula katitah saka agni lan para danyang ing tanah (Aku diciptakan dari api dan para dhanyang (penguasa alam ghaib) Tanah Jawa.
Jawi, sedaya turun mami (Semua turun (menyatu) dalam diriku)
Jin prayangaan lawan peri, ilu-ilu banaspati (sedaya anak manira Jin, perayangan dan peri, ilu-ilu, banaspati (berbagai jenis mahluk halus) semuanya anakmu)
Kula katitah sami weneh werna – wernine jagad raya (Aku ditakdirkan sama (dengan mahluk lain), sebagai pemberi warna-warni dunia)
Sira sedaya dora-carane kathah, dumeh lawan rumangsa paling sampurna (Kamu semua punya banyak cara berbohong, mentang-mentang (sok) dan merasa paling sempurna)
Ilang wirange wanita, keh priya itung pawastri (Hilang malunya wanita, justru banyak lelaki menghitung (menodai) perempuan)
Ananging malah dedemit kang dadi wedhus ireng Setan wus awor manungsa (Tetapi justru setan yang menjadi kambing hitam)
Datan kena kinawruhaken becik (Sudah (hidup) bersama dengan manusia, tidak lagi mengetahui kebaikan)
Akeh wong kranjingan Iblis Yaiku wekas manira (Banyak orang kerasukan iblis. Ya begitulah akhir hidupmu)
Pan ing kono awora demit malih sing eling lan waspada (Bila di situ bersama dengan setan, yang ingat dan waspada)