Bisakah kamu masuk ke ruangan mana pun dan berkomunikasi dengan siapa pun, terlepas dari latar belakang mereka? Kemungkinan besar kamu memiliki tingkat kecerdasan sosial yang tinggi. Kecerdasan sosial, mungkin lebih dari IQ, menentukan kualitas hubungan dan sangat penting bagi kesuksesan kita. Kecerdasan sosial berkaitan erat dengan kecerdasan emosional dan somatik, yang membentuk perilaku manusia, karena keduanya mendorong empati dalam interaksi.
Nilai mengembangkan hubungan yang kuat di tempat kerja tidak dapat dilebih-lebihkan. Kita yang meluangkan waktu untuk membangun hubungan sering menuai manfaat, mulai dari peningkatan kreativitas dan inovasi hingga pengambilan keputusan yang lebih efektif. Selain itu, koneksi yang kuat dapat meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan mereka.
Apakah kamu ingin belajar cara berinteraksi dengan siapa saja dengan mudah? Menurut Psychology Today, berikut adalah enam cara untuk meningkatkan kecerdasan emosional:
Perhatikan isyarat sensorik
Bahasa tubuh orang sering kali dapat memberitahu kita banyak hal tentang perasaan mereka bahkan jika mereka tidak mengatakan apa-apa. Cobalah untuk memperhatikan apa yang orang lain katakan melalui bahasa tubuh dan nada suaranya.
Jika seseorang membungkuk dan tampak tidak tertarik secara fisik selama percakapan, kemungkinan orang tersebut telah kehilangan kepercayaan pada apa yang mereka katakan.
Mulai latihan perhatian
Biasakan untuk mengambil 10 napas dalam-dalam sebelum setiap pertemuan. Berfokus pada napas kamu adalah cara yang ampuh untuk mengatur ulang ritme tubuh dan pikiran kamu.
Seringkali, hanya diperlukan 10 napas terfokus untuk memulai tugas berikutnya dengan segar dan produktif.
Perhatikan first impression
First impression atau mesan pertama sangat penting. Kamu dapat menilai seseorang berdasarkan cara mereka berpakaian, berbicara, apakah apa yang mereka katakan benar atau salah, dan membandingkan diri kamu dengan mereka.
Jika kita salah menilai seseorang, ini akan menjadi penghalang paling signifikan bagi kecerdasan sosial karena membatasi perhatian dan kesempatan untuk berempati dengan orang lain.
Kurangi emosi negatif
Mungkin aspek terpenting dari EQ adalah kemampuan untuk menangani emosi kamu sendiri secara efektif sehingga tidak membebani pikiran kamu dan mengganggu kemampuan kamu untuk membuat keputusan.
Kamu harus terlebih dahulu mengubah cara berpikir kamu tentang suatu situasi untuk mengubah perasaan negatif kamu tentangnya. Misalnya, cobalah untuk tidak mudah berprasangka buruk terhadap tindakan orang. Ingatlah bahwa tindakan mereka mungkin dimotivasi oleh niat baik.
Bersikap proaktif bukan reaktif
Kebanyakan orang pernah bertemu dengan orang-orang yang mengganggu atau mempersulit hidup mereka. Kamu mungkin menjadi “terjebak” dengan orang ini di tempat kerja atau di rumah. Sangat mudah untuk terombang-ambing oleh orang-orang seperti ini dan merusak hari kamu.
Kamu dapat mencoba untuk rileks sebelum berbicara dengan orang yang sering menimbulkan emosi negatif dalam diri kamu, terutama saat kamu sedang marah. Kamu juga dapat mencoba melihat situasi melalui mata orang tersebut.
Yuk, kunjungi laman Instagram dan Facebook Media Edukasi Indonesia untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta unik lainnya ya!