Catatan yang rapih dan ditulis dengan sistematis serta terstruktur, akan mempengaruhi mood orang yang membacanya. Jika diperuntukkan untuk dibaca sendiri pun, umpama catatan keuangan dan diary. Maka, kita akan merasa senang ketika membuka dan membaca kembali tulisan itu. Akan ada kenangan, perasaan, dan suasana yang tergambar jelas dalam pikiran. Saat kita membuka lembaran di buku tulis yang berisi coretan tangan kita tersebut.
Apalagi, jika kita adalah seorang pelajar dan mahasiswa. Di mana akan ada momen, saat buku catatan atau buku tugas dikumpulkan kepada guru atau dosen. Meski bukan faktor utama dalam menentukan nilai. Namun, buku dengan tulisan tangan yang rapih akan membuat guru/dosen berpikir ulang bila akan memberikan penilaian yang kurang bagus.
Saat membuka buku tugas pelajar/mahasiswa, lalu terlihat amburadul dan acak-acakan. Biasanya guru/dosen tidak akan membacanya. Melainkan memandangnya sebentar, lalu geleng-geleng kepala, dan mencantumkan nilai yang rendah. Ya, bagaimana mau memberi nilai bagus, terbaca juga tidak kan tulisan tersebut.
Nah, ada tips jitu nih agar buku catatan kita rapih, penuh warna, enak dilihat, terstruktur, dan mudah diingat tentunya. Yaitu dengan menerapkan tehnik hand lettering. Mungkin ada yang sudah kenal dengan metode satu ini. Hand lettering pada awal kemunculannya, merupakan sebuah karya desain dengan huruf sebagai elemen pentingnya. Secara sederhana hand lettering juga didefinisikan sebagai seni dalam menggambar huruf. Sesuai dengan namanya, hand lettering, tentu saja diaplikasikan dengan menggunakan tangan.
Saat melihat contoh-contoh hasil hand lettering di google. Tentu saja, untuk pertama kali kita akan merasa minder, “Tulisan tangan saya jelek, mana bisa mencatat dengan tehnik hand lettering?” dan kita akan menganggap bahwa tehnik ini hanya cocok untuk orang dengan tulisan tangan yang bagus. Tapi, tunggu dulu, mencatat dengan rapih bukan bakat, ya. Tetapi sebuah keahlian yang dapat dipelajari dan dikembangkan oleh semua orang. Tidak terkecuali, orang yang memiliki tulisan tangan jelek seperti cakar ayam umpamanya.
Berikut adalah beberapa tips dalam menerapkan tehnik hand lettering di buku catatan, bagi pelajar dan mahasiswa :
Siapkan dulu peralatan mencatat
Agar kita merasa tenang dan nyaman saat mencatat, tidak mondar-mandir mencari peralatan yang belum tersedia, umpama penghapus, pensil, dan spidol. Maka, sebelum memulai mencatat, alangkah lebih baiknya persiapkan dulu semua peralatan tersebut.
Peralatan yang dimaksud adalah pensil, ballpoint, penghapus, dan alat mewarnai. Untuk hal yang terakhir, kita bisa memilih beberapa pewarna. Umpama, spidol, stabilo, crayon, dan pensil warna.
Selain pewarna, bila kita tertarik untuk menghias catatan dengan stiker dan emoticon. Maka, kita dapat membelinya dari toko alat tulis. Bila ingin menghemat, sobekan kertas yang diberi warna dan digambar sendiri pun dapat diaplikasikan, ya.
Tulis dulu judul dengan huruf berukuran agak besar dan ditebalkan
Langkah pertama yang dapat kita lakukan adalah menulis bagian judul dari materi pelajaran atau bahasan yang akan kita catat. Umpama, pelajaran bahasa ada materi menulis artikel. Maka, kita dapat menulis judul tersebut, yakni Menulis Artikel, dengan ukuran agak besar. Mengapa? Karena, judul akan menjadi fokus utama dalam catatan tersebut.
Setelah menulis judul, kita harus menebalkan huruf-huruf dari judul tersebut. Ada dua cara dalam menebalkan huruf. Horizontal, yaitu hurup ditebalkan secara dari atas ke bawah untuk bagian batang dan perutnya saja. Vertikal, menebalkan huruf setengahnya, bagian bawah atau atas saja secara mendatar.
Dalam menebalkan huruf, kita dapat mengaplikasikan beberapa alat tulis. Diantaranya, pensil, ballpoint, dan spidol untuk mewarnai bagian-bagian huruf yang akan ditebalkan. Bila kita sedang terburu-buru. Proses menebalkan dapat ditunda dulu, ya.
Apalagi saat guru dan dosen sedang menjelaskan materi. Biasanya slide-slide yang ditayangkan, berganti begitu cepat. Maka, untuk mensiasatinya. Tulis saja dulu judul dan poin-poin penting dengan ukuran huruf agak besar. Simpan saja dulu, jangan ditebalkan pada saat itu. Karena, penebalan huruf merupakan bagian finishing. Kita dapat menyimpan proses tersebut di akhir. Saat semua materi pelajaran secara tuntas sudah selesai dicatat.
Bagi kertas menjadi dua bagian secara vertikal menggunakan mistar
Agar catatan rapih dan sistematis serta memuat banyak materi, bagi kertas yang akan dipakai mencatat dengan digaris menggunakan mistar. Hal ini penting dilakukan, mengingat harga buku tulis akhir-akhir ini mengalami trend kenaikan. Hal ini dipicu oleh, naiknya harga bahan baku pembuatan kertas.
Jadi, membagi kertas menjadi dua adalah salah satu trik penghematan juga. Selain itu, saat membaca lagi catatan tersebut, umpama di kala menghapal untuk ujian. Mata kita akan terlatih untuk fokus ke poin-poin yang ada dalam dua bagian tersebut.
Untuk kolom yang pertama dari bagian kertas yang dibagi dua tersebut. Kita dapat menuliskan poin-poin utama, umpama definisi dan ciri-ciri. Pada bagian berikutnya, kita dapat menulis, struktur dan unsur-unsur.
Dengan demikian dalam satu halaman tersebut akan memuat 4 poin penting. Hal itu terjadi, bila materi yang kita tuliskan ringkas dan singkat saja, ya. Namun, jika materi yang akan kita tulis itu kaya dan mengandung penjelasan yang penting. Maka, bisa saja dalam dua bagian tersebut hanya ada dua poin utama.
Tulis poin-poin penting materi yang akan kamu catat
Agar lebih mudah diingat, bagi materi dalam beberapa poin, umpama definisi, ciri-ciri, unsur-unsur, struktur, contoh, dan lain-lain. Kita juga dapat mengaplikasikan gambar, warna dan hiasan agar catatan kita semakin meriah.
Membagi catatan ke dalam beberapa poin penting, bermanfaat untuk melatih otak dan pikiran kita agar dapat mengingat garis-garis besar dari materi atau bahasan yang disampaikan oleh guru/dosen.
Selain itu, saat kita membaca catatan tersebut dalam rangka belajar untuk ujian. Maka, di saat otak mengalami blank dan lupa. Padahal, materi tersebut ditanyakan. Maka, secara perlahan otak akan terbuka dan menampilkan memori tentang hal tersebut. Dimulai dari ukuran huruf, warna yang ditampilkan, dan akhirnya unsur-unsur materi yang ditanyakan.
Itulah, beberapa tips mengaplikasikan hand lettering dalam catatan di buku tulis. Ada beberapa manfaat yang akan kita peroleh, saat mengaplikasikan hand lettering di buku catatan.
Pertama, kreativitas akan terasah. Karena, dengan memilih dan mengombinasikan berbagai cara penulisan huruf dalam hand lettering. Mau tidak mau, kita harus berlatih, mengamati, meniru, dan memodifikasi. Hingga akhirnya, akan dihasilkan satu karya hand lettering yang sesuai dengan karakter tulisan kita.
Kedua, konsentrasi akan terlatih. Itu karena, saat menulis lettering, pikiran dan otak kita akan terfokus pada cara-cara menulis huruf agar bagus, menarik, dan enak dipandang. Oleh karena itu, saat mengaplikasikan hand lettering sebaiknya jauhkan smartphone dari pandangan. Agar kita tidak tertarik untuk memeriksa dan mengecek media sosial. Kecuali, jika kita akan melihat contoh-contoh karakter huruf melalui google di smartphone tersebut.
Ketiga, melatih kesabaran. Diakui atau tidak membuat hand lettering itu membutuhkan ketekunan, waktu, dan kemauan kuat untuk terus dan terus mencoba. Jika kita tidak sabaran. Maka, dapat dipastikan, catatan rapih dan sistematis ala hand lettering tidak akan teraplikasi dalam buku tulis kita.
Nah, bagaimana kamu tertarik untuk mencatat dengan tehnik hand lettering. Yuk, dicoba, siapa tahu di masa mendatang, catatan materi pelajaran kamu bernilai jual mahal. Karena, dapat dijual dalam format Non-Fungible Token (NFT). (*)
Kontributor Media Edukasi Indonesia : Isur Suryati