Tahukah kamu tentang permainan Wordle?. Wordle adalah permainan tebak kata dengan lima huruf dalam enam upaya menebak dan akan muncul ubin berwarna abu-abu, kuning, atau hijau yang tersedia disetiap hurufnya dan hanya tersedia satu kata tiap harinya. Warna abu-abu menandakan huruf dan posisinya tidak ada yang benar, kuning berarti hurufnya tepat, tapi posisinya salah sedangkan hijau berarti huruf dan posisinya tepat.
Permainan ini sudah tidak asing lagi ditelinga orang-orang terutama pengguna medsos seperti Twitter. Hasil Wordle telah dibagikan sebanyak 1,2 juta di Twitter antara 1 dan 13 Januari. Dilansir dari, The New York Times permainan yang diciptakan oleh Josh Wardle ini telah dimainkan lebih dari 300.000 pengguna pada 2 Januari 2022 tiap harinya. Menurut Anindya Ghose, Ketua Profesor Bisnis Heinz Riehl. Ada beberapa alasan yang membuat Wordle viral dan populer, di antaranya karena game ini sederhana, gratis, mudah dicari, dan mudah dibagikan hasilnya.
Inilah 5 fakta Wordle yang wajib kamu ketahui,
- Alat penelitian tambahan dalam studi kasus
Wordle dipilih untuk studi kasus khusus sebagai alat penelitian tambahan. Menurut McNaught dan Lam (2010) gambar yang dihasilkan saat menggunakan Wordle dapat menjadi alat yang berguna dalam penelitian pendidikan. Hal ini membantu peneliti dengan cepat memvisualisasikan pola dalam teks dan memperhitungkan pemakaian suatu unsur bahasa dalam kata. Dalam studi kasus, peneliti terlibat penuh dalam pengembangan, pelaksanaan, evaluasi, dan studi kasus sepenuhnya dilakukan.
- Melepaskan hormon dopamin (perasaan senang)
Psikolog Lee Chambers menjelaskan kepada Insider bahwa permainan ini mencapai keseimbangan sempurna untuk melibatkan bahasa dan bagian pemrosesan logika otak. Ini memicu pelepasan dopamin di otak ketika mendapatkan respons audiovisual langsung terhadap tebakan kamu.
- Sebagai pengalaman sosial yang mendalam
Menurut Matt Baldwin (Asisten Profesor di Departemen Psikologi Universitas Florida). Ketika kita mengalami sesuatu bersama, perasaan itu menjadi lebih kuat sehingga ketika kita bersenang-senang dengan Wordle, perasaan itu diperkuat ketika kita mengingat bahwa kita sedang bermain dengan jutaan orang pada saat yang sama.
Penelitian juga menunjukkan bahwa orang suka memiliki pengetahuan rahasia tentang dunia; jadi ketika kami membagikannya, itu sangat berarti!. Dengan menyatukan tujuan bersama, Baldwin mencatat bahwa penelitian menunjukkan bagaimana tujuan bersama menciptakan kohesi kelompok. “Fakta bahwa kami dapat berbagi pengalaman kami di media sosial hanya menyegel kesepakatan,” kata Baldwin.
- Mengurangi Stress saat Pandemi
Game seperti Wordle menawarkan kita kemampuan untuk tetap terhubung secara sosial sambil menjaga jarak fisik. (Renetta Weaver, LCSW-C) Licensed Certified Social Worker-Clinical. Karena isolasi dapat terasa seperti rasa sakit di otak, Weaver mencatat bagaimana hal itu dapat ditafsirkan sebagai ancaman bagi kesejahteraan individu. “Ancaman ini mengirim kita ke keadaan bertahan hidup dan melepaskan hormon stres yang bisa menjadi racun ketika mereka tinggal di tubuh kita terlalu lama,” kata Weaver.
Sebagai penyedia, Weaver menghargai bahwa pasiennya memiliki akses ke permainan seperti Wordle karena begitu banyak yang mengalami depresi, kecemasan, dan kesepian karena isolasi sosial yang ditimbulkan oleh pandemi.
- Manajemen Edukasi
Menyajikan studi kasus yang diatur dalam konteks program pendidikan manajemen, di mana itu ditemukan bahwa penggunaan Wordle dengan cepat dan efektif menyoroti positif dan area negatif dalam pengalaman siswa pada tahap induksi kursus mereka. Ini memungkinkan tim program untuk mengeksplorasi elemen dengan kelompok mereka untuk membangun area kekuatan atau mengatasi area yang diidentifikasi sebagai masalah. (Wordle: A method for analysing MBA student induction experience, 2013).
Kontributor Media Edukasi Indonesia : Alifia Shafa Ananda