Pernahkah di antara kalian yang merasa insecure dengan diri sendiri entah itu berkaitan dengan hubungan sosial ataupun status sosial? Mungkin ada beberapa orang yang mengalaminya dan hal ini di sebut sebagai stratifikasi sosial. Misalnya, ada suatu momen di mana anda merasa kurang percaya diri ketika melihat status sosial tentang karir seperti tetangga anda bekerja sebagai pegawai negeri sementara anda hanyalah seorang freelancer. Dalam urusan liburan, rekan anda sudah sering jalan-jalan keliling dunia sementara anda hanya berlibur ke bandung saja sudah sangat senang dan bahagia sekali. Untuk mengetahui apa itu stratifikasi simak pembahasannya beserta fungsi dan jenisnya.
Pengertian Stratifikasi Sosial.
Dalam pengertiannya, stratifikasi sosial ialah penggolongan masyarakat secara bertingkat atau vertikal berlandaskan hal yang paling di hargai pada masyarakat. Maksudnya, orang tersebut bisa berada pada tingkat yang lebih tinggi dan tidak di miliki oleh orang lain. Adapun stratifikasi terbagi dalam beberapa jenis pada pembahasan berikutnya.
Apa Saja Fungsinya?
Dari sisi ekonomi, stratifikasi berfungsi sebagai alat pembagian kerja. Maksudnya, orang-orang yang bekerja di perusahaan entah itu owner bisnis, hrd, finance, marketing dan lain-lain memiliki peranan hak dan kewajiban yang berbeda. Selain itu, juga bisa menjadi penentu status sosial seseorang. Contohnya seperti kendaraan listrik yang mana belakangan ini sering di promosikan baik itu influencer, artis, hingga pejabat. Tujuannya adalah mendorong masyarakat agar mau beralih dan menggunakan kendaraan listrik.
Dari sisi politik, fungsi stratifikasi ialah ialah sebagai penentu peran dan wewenang. Ini sama halnya hak dan kewajiban yang berdasarkan seberapa besar kekuasaan yang di miliki. Selain itu, juga dapat berfungsi sebagai mobilitas politik
Apa Saja Jenis-Jenisnya?
- Stratifikasi Berdasarkan Kekayaan.
Pada jenis yang pertama ini ialah penggolongan yang di lakukan berdasarkan kekayaannya. Jika orang tersebut memiliki harta dan kekayaan yang tinggi di tempatkan di posisi teratas. Berbeda jika anda tidak memiliki kekayaan yang berpotensi di tempatkan di posisi terbawah.
- Stratifikasi Berdasarkan Gaya Hidup.
Masuknya globalisasi, membuat kehidupan bermasyarakat semakin maju. Hal ini di tandai dengan kehadiran sosial media yang membuat orang beramai-ramai membagi unggahannya agar menarik perhatian dan di hargai. Apabila anda pergi ke suatu tempat dengan penampilan yang lebih menarik maka anda akan lebih di hargai. Bayangkan jika penampilan anda biasa saja, maka terkesan kurang di hargai.
- Stratifikasi Berdasarkan Status Sosial.
Jenis yang terakhir ini ialah mengenai hak dan kewajiban seseorang dalam bermasyarakat. Stratifikasi jenis ini bisa berubah kapan saja tergantung di mana posisi anda saat ini. Contohnya, anda menjabat sebagai seorang supervisor keuangan di perusahaan yang artinya kedudukan anda lebih tinggi di perusahaan tersebut. Namun, ketika anda sudah di rumah status sosial anda berubah dan sama seperti orang yang ada di lingkungan rumahnya.