Alasan Ilmiah Mengapa Manusia Suka Kucing –Menurut dokumen sejarah, manusia dan kucing pertama kali berinteraksi 5.300 tahun yang lalu. Namun, orang Mesir telah berteman dengan kucing sejak sebelum masehi. Apakah ada kaitan dengan alasan mengapa orang senang bermain dengan kucing?
Eva-Maria Geigl, direktur Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis di Jacques Monod Institute of Epigenomics and Paleogenomics, menyatakan bahwa hewan tersebut menjadi jinak karena mereka tinggal di dekat pemukiman manusia. Ada makanan mereka di pemukiman, berupa hewan pengerat yang memangsa biji-bijian dan hasil panen. Kucing beradaptasi dengan lingkungan manusia dalam keadaan ini. Manusia juga sangat tertarik memiliki kucing untuk melindungi tanamannya dari hama pemangsa tanaman.
Alasan Ilmiah Mengapa Manusia Suka Kucing
Melansir Medical News terdapat penelitian menunjukkan bahwa ada 13 ekor kucing yang menunjukkan masa transisi antara yang liar dan lebih ramah. Gen tersebut terkait dengan kognisi dan perilaku, dan mungkin terkait dengan kemampuan hewan untuk belajar mengatasi ketakutan manusia. Jadi, apa daya tarik binatang mamalia ini bagi manusia?
Dr. Patricia Pendry dari Washington State University mendemonstrasikan interaksi manusia-kucing. Manusia dan kucing memiliki ikatan emosional yang sangat kuat. Pendry berspekulasi bahwa hewan memberikan respons menyeluruh terhadap manusia. Jika kucing menyukai manusia, berarti orang tersebut dianggap spesial oleh kucing. Pada umumnya manusia juga merasa sulit untuk melarikan diri dari simpati mereka terhadap gesekan kucing di kaki mereka.
Kucing memiliki reputasi misterius dan berbeda karena cara mereka yang unik dan terkadang canggung dalam mengekspresikan emosi mereka. Wajah kucing mungkin terlihat menarik atau garang. Namun ekor kucing bergerak untuk menandakan kebahagiaan atau kesenangan.
Dengan cara yang sama, ada banyak vokalisasi kucing yang berubah dari mengeong menjadi mendesis, dari mendengus menjadi burung melalui jendela hingga mengeong dalam yang menandakan perkelahian.
Cara hewan berkomunikasi juga berlaku untuk manusia. Kalau manusia pagi berbicara untuk minta kopi, sedangkan kucing di rumah mengeong untuk minta makan. Kucing sering menawarkan untuk menggosok bagian tubuhnya dengan jari atau kaki kepada pemiliknya.
Setelah itu, para peneliti menemukan bahwa hidup dengan kucing memiliki manfaat fisik dan psikologis. Menurut sebuah penelitian, orang yang tidak pernah memiliki kucing memiliki risiko kematian akibat serangan jantung yang lebih rendah daripada mereka yang tidak pernah memiliki kucing. Menurut sebuah studi Perlindungan Kucing, 93,7% dari mereka yang disurvei percaya bahwa memelihara kucing bermanfaat bagi kesehatan mental mereka.
Menurut sebuah penelitian di Australia, pemilik kucing memiliki kesehatan psikologis yang lebih baik daripada orang yang tidak memiliki hewan piaraan.
Peserta dalam penelitian tersebut melaporkan merasa lebih bahagia, lebih aman dalam diri mereka sendiri, tidur lebih nyenyak, dan merasa lebih tenang.
Namun mereka tidak menyelidiki alasan spesifik mengapa orang menyukai kucing. Di sisi lain, penelitian menunjukkan efek positif dan hubungan timbal balik antara manusia dan kucing.
Yuk, kunjungi laman Instagram dan Facebook Media Edukasi Indonesia untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta unik lainnya ya!