Tendensius adalah istilah yang sering muncul dalam dunia media dan informasi. Meskipun istilah ini dapat merujuk pada berbagai konteks, dalam kebanyakan kasus, tendensius berkaitan dengan cenderungnya suatu informasi atau pemberitaan untuk memihak atau menggiring opini tertentu. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam untuk memahami apa itu tendensius dan bagaimana pengaruhnya dalam menyajikan informasi.
Apa itu Tendensius?
Tendensius berasal dari kata “tendensi,” yang berarti kecenderungan atau kecondongan. Dalam konteks informasi, bias merujuk pada kecenderungan suatu pemberitaan atau penyajian informasi untuk menyampaikan opini atau sudut pandang tertentu, seringkali tanpa memberikan gambaran yang objektif. Ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk media, termasuk cetak, televisi, radio, dan lebih khusus lagi, di era digital, melalui platform online.
Ciri-Ciri Tendensius
- Selektivitas Informasi
Pertama, bias sering kali termanifestasi melalui selektivitas informasi, di mana pihak yang menyajikan berita hanya memilih fakta atau informasi yang mendukung sudut pandang atau narasi tertentu, sementara mengabaikan atau meremehkan informasi yang mungkin bertentangan.
- Pemilihan Bahasa
Sementara itu, Pilihan kata dan frasa juga dapat menjadi indikator tendensius. Pemberitaan yang bias dan cenderung menggunakan bahasa yang merendahkan atau memuja suatu kelompok atau individu, menciptakan framing yang dapat memengaruhi persepsi pembaca atau penonton.
- Penggunaan Gambar atau Video Tertentu
Terakhir Dalam era visual, penggunaan gambar atau video juga dapat menjadi alat untuk menciptakan tendensius. Pemilihan gambar atau klip video tertentu dapat memberikan kesan yang tidak seimbang terhadap suatu peristiwa atau isu.
Apa itu Tendensius Berdasarkan Dampaknya?
Bias dapat memiliki dampak signifikan terhadap masyarakat dan opini publik. Ketika informasi disajikan secara tendensius, masyarakat dapat terpapar pada pandangan yang sempit dan tidak lengkap, yang dapat memengaruhi cara mereka memahami suatu isu atau peristiwa. Ini juga dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap media dan informasi yang disampaikan.
Bagaimana Cara Menghindarinya?
- Cross-Checking Informasi
Pertama, Penting untuk selalu melakukan cross-checking informasi dengan sumber-sumber berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap dan objektif.
- Memahami Agenda Media
Selanjutnya, untuk mengetahui dan memahami agenda media yang bersangkutan dapat membantu membaca informasi dengan lebih kritis. Mengenali kecenderungan suatu media dapat membantu melihat informasi dengan sudut pandang yang lebih luas.
- Mengembangkan Literasi Media
Terakhir, Pendidikan literasi media dapat membantu masyarakat mengidentifikasi dan menghindari informasi yang memihak. Pemahaman tentang cara media bekerja dan strategi komunikasi yang di gunakan dapat meningkatkan kewaspadaan.
Bias adalah fenomena kompleks yang perlu di pahami dengan baik oleh masyarakat. Dengan meningkatnya penggunaan media dalam kehidupan sehari-hari, kesadaran terhadap memihak dapat membantu masyarakat mengonsumsi informasi dengan lebih cerdas dan kritis. Di sisi lain, pengertian yang lebih mendalam tentang tendensius dapat memberikan perlindungan terhadap manipulasi informasi dan meningkatkan pemahaman kita akan realitas yang ada.