Menu

Mode Gelap
Elon Musk Beli Twitter: Pembaruan Twitter Siap Datang Seberapa Penting Kesehatan Untuk Kehidupan Perempuan Adalah Akar Peradaban Dunia Arti Orang Terdekat Dalam Kesuksesanmu

Sains · 24 Apr 2022 11:01 WIB ·

Ferrofluid, Magnet Cair Menakjubkan Pembasmi Mikroplastik


Img by skynews Perbesar

Img by skynews

Halo greeners! Tahukan kalian bahwa ssampah plastik di lingkungan bisa terpecah lagi menjadi ukuran yang sangat kecil? Bentuk dan ukuran plastik jenis ini biasa disebut dengan istilah Mikroplastik. Mikroplastik adalah pecahan dari sampah plastik yang berukuran kurang dari 5 mm dan dapat terakumulasi pada sedimen. Berdasarkan sumbernya, mikroplastik dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu mikroplastik primer dan sekunder. Mikroplastik primer merupakan plastik berupa polyethylene, polypropylene, atau polystyrene yang sengaja diproduksi untuk keperluan industri seperti pembuatan pembersih dan kosmetik (scrubber). Sementara itu, mikroplastik sekunder merupakan mikroplastik yang bersumber dari pemecahan barang-barang plastik yang lebih besar (makroplastik) menjadi serat atau fragmen yang lebih kecil. Nah, mikroplastik sekunder inilah yang dapat menyebabkan pencemaran di lingkungan.

Seperti yang kita ketahui bahwa plastik seringkali menjadi penyebab pencemaran di laut. Plastik yang terus berada di laut, lambat laun akan terfragmentasi atau terpecah menjadi mikroplastik sekunder. Mikroplastik merupakan materi yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Mengapa begitu? Karena di dalam laut, mikroplastik memiliki kemampuan untuk menyerap senyawa hidrofobik beracun dari lingkungan. Ketika mikroplastik yang telah menyerap senyawa beracun ini memasuki ekosistem laut, maka organisme laut akan mengira itu adalah makanan baginya. Celakanya, organisme laut seperti ikan akan dikonsumsi oleh manusia. Mikroplastik yang terakumulasi dalam tubuh organisme dapat mengakibatkan kerusakan fisik dan kimia, seperti rusaknya organ internal, penyumbatan saluran pencernaan, dan gangguan endoktrin. Mikroplastik ini juga bersifat karsiogenik atau dapat menyebabkan kanker. Tidak hanya masuk ke dalam tubuh organisme laut saja, tetapi mikroplastik juga mencemari garam yang terbuat dari air laut. 

Berdasarkan data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) disebutkan bahwa total sampah nasional pada 2021 mencapai 68,5 juta ton, dimana sebanyak 17 persen atau 11,6 juta ton merupakan sampah plastik. Meningkatnya jumlah sampah plastik ini akan meningkatkan jumlah mikroplastik di lingkungan. Hal ini tentu menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan bagi kesehatan umat manusia kedepannya. Berbagai kebijakan maupun inovasi telah disumbangkan untuk mengatasi permasalahan mikroplastik ini. Salah satu inovasi yang mengagumkan dan mengantongi Grand Prize di Google Science Fair telah ditemukan oleh Fion Ferreira. Ia adalah seorang ilmuwan muda dari West cork yang memanfaatkan ferrofluid untuk membersihkan mikroplastik dari air dalam skala kecil. Tahukah sobat greeners, apa itu ferrofluid?

Kata Ferrofluid berasal dari gabungan kata “Ferromagnetic” dan “fluid”. Ferromagnetic atau feromagnetik merupakan sifat partikel yang suseptibilitasnya positif dan besar, sehingga gejala magnetisasinya spontan tanpa pengaruh medan magnet eksternal. Sedangkan, fluid artinya fluida atau cairan. Sehingga, ferrofluid dapat diartikan sebagai fluida yang dapat dipengaruhi magnet. Lebih jelasnya, ferrofluid adalah Sistem cairan koloid yang terbuat dari nanopartikel feromagnetik dengan diameter kurang lebih 10 nm yang tersuspensi dalam cairan pembawa, dalam hal ini pelarut organik minyak atau air. Fluida ini pertama kali ditemukan pada tahun 1963 oleh Steve papel dari NASA untuk membuat bahan bakar roket. Berdasarkan volumenya, komposisi ferrofluid terdiri dari 5% padatan magnetik skala nano, 10% surfaktan, dan 85% cairan pembawa. Penambahan surfaktan disini berguna untuk mencegah penggumpalan bubuk magnetik saat ditambahkan pada cairan pembawa. Ferrofluid sejati bersifat stabil, artinya partikel tidak menggumpal atau memisahkan fase bahkan dalam magnet yang sangat kuat. Menurut pernyataan dari Google Science Fair, Fion Ferreira mendapatkan ide projeknya dari sebuah makalah yang ditulis oleh Dr. Arden Warner. Dia menemukan bahwa bubuk magnetit (besi oksida) dapat membersihkan tumpahan minyak karena keduanya memiliki sifat yang sama, yaitu nonpolar. 

Dalam inovasinya itu, Fion menambahkan ferrofluid dari minyak dan bubuk magnet pada sampel berisi mikroplastik dan air suling. Sampel kemudian dikocok selama 1 menit. Lalu, ferrofluid diangkat dari air dengan magnet, sebanyak 3 kali pengulangan. Mikroplastik yang sebelumnya telah tertarik oleh ferrofluid pada tahap pengocokan, akan ikut terbawa keluar dari air. Dalam hal ini, ferrofluid berperan sebagai koagulan yang dapat menarik mikroplastik karena keduanya memiliki sifat yang sama. Dalam videonya, Fion menjelaskan bahwa dirinya memilih 10 tipe plastik yang berbeda untuk penelitiannya. Dia telah melakukan lebih dari 1000 kali percobaan dan menghasilkan sebanyak 200 ektraksi. 

Untuk mengukur konsentrasi plastik di dalam suspensi, dia menggunakan spektrometer cahaya tampak buatannya sendiri. Dia juga dapat menggunakan spektrograf perangkat lunak untuk menghitung konsentrasi sampel yang tidak diketahui menggunakan hukum beer-lambert sebagai metode tambahan. Selain itu, dia juga menggunakan mikroskop digital dan Adobe Photoshop untuk memilih semua piksel yang tercakup dalam plastik. Sebagai hasilnya, Fion Ferreira berhasil melebihi hipotesisnya dengan secara efektif menghilangkan 88 persen mikroplastik dalam air percobaannya.

Terinspirasi dari inovasi Fion Ferreira ini, sekelompok mahasiswa dari Universitas Brawijaya telah mengembangkan mesin pereduksi mikroplastik pada garam berbasis konsep ferro-fluid yang diberi nama Segara. Alat ini digunakan untuk mereduksi mikroplastik di air laut sebelum digunakan sebagai bahan baku pembuatan garam, sehingga garam yang dihasilkan akan lebih sehat. Segara terbukti dapat mereduksi hingga 99,28 persen kandungan mikroplastik. Perancangannya meliputi tiga tahap pemurnian, yaitu tangki pemurnian utama dan dua stasiun pengolahan limbah. Inovasi Segara ini diharapkan mampu mendorong petani lokal untuk meningkatkan kualitas garam yang diproduksi dengan manfaat jangka panjang berupa tercapainya kesejahteraan petani lokal serta kemandirian nasional sektor garam.

Kontributor Media Edukasi Indonesia : Khoirunnisapr

Komentar
Artikel ini telah dibaca 308 kali

Baca Lainnya

Fenomena Langit Sepanjang 2024, Termasuk Oposisi Jupiter

8 Januari 2024 - 21:45 WIB

Fenomena Langit

4 Fakta Ilmiah Ikan Salmon, Dijuluki Raja Ikan

2 Mei 2023 - 12:00 WIB

4 Fakta Ilmiah Ikan Salmon, Dijuluki Raja Ikan

6 Perbedaan Monyet dan Kera, Jangan Sampai Salah!

4 April 2023 - 18:01 WIB

Mengenal Fenomena Langit Okultasi Venus yang Terjadi di Indonesia

25 Maret 2023 - 12:00 WIB

Cek Fakta: Berat Awan Setara Ratusan Gajah?

22 Maret 2023 - 12:00 WIB

Cek Fakta: Berat Awan Setara Ratusan Gajah?

5 Hal Buruk Jika Oksigen Hilang dari Bumi Selama 5 Detik

20 Maret 2023 - 12:00 WIB

5 Hal Buruk Jika Oksigen Hilang Dari Bumi Selama 5 Detik
Trending di Sains