Musim liburan telah tiba, dan banyak dari kita yang sudah membuat rencana untuk liburan. Tetap jaga protokol kesehatan karena ancaman COVID-19, serta masalah kesehatan lainnya seperti sakit kepala atau migrain masih tetap ada.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan sakit kepala saat bepergian. Dimulai dengan perubahan lingkungan, makanan, dan cuaca, hingga berkembang menjadi stres. Menurut American Migraine Foundation (AMF), stres merupakan pemicu migrain pada 70% pasien.
Migrain bisa menjadi tidak nyaman dan tidak nyaman saat bepergian. Karena hal ini dapat dihindari. Simak tips efektif menghilangkan migrain berikut saat bepergian.
Rencanakan waktu rehat
Bangun kesiangan dan ketinggalan kendaraan ke tempat wisata bisa membuat kamu pusing dan memicu migrain. Lalu kamu terjebak macet saat mengemudi? Kepala rasanya mau meledak!
Menurut Everyday Health, kamu harus merapikan barang-barang dan rencana liburan kamu setidaknya sehari sebelum keberangkatan. Disarankan bagi mereka yang rentan terhadap migrain beristirahat sejenak saat mengemudi. Jika perlu, gunakan rest area untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan.
Tidur cukup
Bukan rahasia lagi bahwa tidur sangat penting bagi penderita migrain, dan kurang tidur dapat memicu migrain. Soalnya jalanan sering bikin ngantuk, dan gejala migrain bisa kambuh lagi tanpa sepengetahuan kamu.
Akibatnya, AMF merekomendasikan untuk mempertahankan jadwal tidur yang konsisten bahkan saat bepergian. Cobalah untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, dan hindari tidur siang di siang hari agar kamu bisa tidur di malam hari. Saat bepergian ke luar negeri, pasien mungkin perlu mengonsumsi suplemen melatonin untuk mengatasi jet lag.
Minum air cukup
Kita sering lupa waktu dan lupa diri saat bepergian. Akibatnya, kita lalai untuk makan dan minum. Lupa minum ini dapat menyebabkan dehidrasi, yang merupakan pemicu migrain.
Menurut AMF, dehidrasi adalah penyebab utama sepertiga pasien migrain. Oleh karena itu, menjaga kadar cairan tubuh sangat penting di mana pun kamu berada, terutama di iklim tropis atau saat melakukan aktivitas fisik yang berat. Bawalah botol air dan konsultasikan dengan dokter jika kamu sedang mengonsumsi diuretik sebelum melakukan perjalanan jauh.
Hindari pemicu migrain
Saat berjalan-jalan, kamu mungkin tertarik untuk berjemur atau menghadiri klub atau konser yang juga berlangsung di area tersebut. Jika kamu rentan terhadap migrain, kamu harus berpikir dua kali sebelum pergi.
Menurut AMF, cahaya yang terlalu terang atau berkedip-kedip, serta suara keras, dapat menyebabkan migrain. Alhasil, ada baiknya kamu membawa kacamata hitam, penutup mata untuk tidur, dan penutup telinga.
Yuk, kunjungi laman Instagram dan Facebook Media Edukasi Indonesia untuk mendapatkan informasi dan fakta-fakta unik lainnya ya!